Dari Dialog Refleksi 10 Tahun Kota Palopo (3 Selesai)
Tidak ada yang datang tanpa perjuangan, termasuk menjadikan Kotip Palopo menjadi kota otonom, yang terpisah dari kabupaten induknya, Kabupaten Luwu. Demikian diungkapkan Baharman Supri.
Laporan : Abd Rauf
Forum Kota, bentukan Andi Cincing Makkasau, yang beranggotakan aktifis pemuda, LSM dan tokoh masyarakat, serta FKPPI. Menjadi organisasi perlawanan dalam melanjutkan perjuangan. Bertempat di Sekretariat FKPPI. Saat itu, demonstrasi bergulir lagi. Massa terus turun ke jalan menuntut pembentukan Kota Palopo. Dari proses panjang itu, Amang Usman dan kawan-kawan, beberapa kali bolak-balik Jakarta-Palopo untuk mengurus pembentukannya. Rintangan demi rintangan yang dihadapi, namun tak ada kata menyerah. Hingga pada 2 Juli 2002, para pejuang baru mendapatkan hasil jeri payahnya. Hal itu ditandai dengan penanda tanganan prasati oleh Depdari kala itu.
Dari dialog itu, terdapat banyak usulan mengenai penyusunan buku tentang sejarah perjuangan secara rinci, mengenai terbentuknya Kota Palopo. Sehingga, generasi berikutnya bisa memahami untuk dilanjutkan perjuangan para endahulu. Terutama Isma, seorang aktifis LSM di kota ini. Dikatannya, perlu ada cerita yang tertulis mengenai perjuangan, suka dan duka, strategi, sumber pendanaan, serta tantangan yang dihadapi para pejuang yang mengawal terbentuknya Kota Palopo.
Menanggapi hal itu, semua pihak merespon dengan baik, termasuk Syamsul, matan ketua Ipmil, menurutnya buku itu bagusnya dibuat sekaligus menceritakan mengenai sejarah terbentuknya Kabupaten Luwu Utara, Luwu Timur, dan Insya Allah Luwu Tengah, terkait cita-cita pembentukan Provinsi Luwu Raya.
Maksum Runi juga dalam dialog itu, menceritakan kalau perjuangan seperti itu membutuhkan penyandang dana. "Saat itu, saya memanfaatkan momentum itu, dengan sesekali membiayai pergerakan. Karena saat itu, saya mendampingi Raskin se Luwu Raya, dan ada biaya operasional pendamping Raskin yang saya manfaatkan untuk modal perjuangan," katanya.
Menurut Amang Usman, jika penyusunan buku sejarah pembentukan Kota Palopo, harus melibatkan seluruh aktifis pejuang saat itu. "Terutama H Zirmayanto (sebagai penggagas pertama), Andi Cincing Makkasau, Rusli Pangeran, Rawas Sakti (dikenal sebagai demonstran paling brutal), Baharman Supri, Harla Ratda, Sunandar Latif (penyimpan banyak dokumen), dan masih banyak lagi aktifis lainnya, yang saya tidak ingat semuanya. Termasuk saya, yang mengawal perjuangan dari awal, hingga akhir," ungkapnya.
Usaha para pejuang, akan selalu dikenang sepanjang sejarah Kota Palopo. Semoga generasi selanjutnya mampu berjuang dan mengembang cita-cita pendahulunya. Dirgahayu Kota Palopo yang ke-10. Semoga menjadi kota yang terpandang dan sejahtera. Kota yang maju dan bermartabat. Sapaan kota Idaman benar-benar terwujud. Indah, Damai, Aman, dan Nyaman (Idaman). Semoga!! (*)
0 komentar: on "Usulan Penyusunan Buku Sejarah Perjuangan Pembentukan Kota Palopo"
Post a Comment