Sunday, January 01, 2012

Spiritual Capital

Mats Lederhausen adalah profesional muda yang meraih puncak karier pada usia 30-an. Chief Executive McDonald’s Swedia ini pernah menghadapi dilema karier. Mats tidak bahagia kendati keluarganya harmonis dan berkelimpahan uang. Ia gamang dengan pekerjaan yang ditekuninya. Ia ingin memperbaiki kualitas hidupnya.
Mats sangat prihatin dengan krisis lingkungan hidup dan runtuhnya masyarakat yang meraja di pelbagai belahan dunia. Perusahaan besar tempatnya bekerja tidak cukup melakukan sesuatu untuk memperbaiki keadaan. Kata Mats, ”Saya hanya mencari uang. Saya habiskan 13 jam tiap hari untuk bekerja pada McDonald’s. Saya tidak mengabdikan diri untuk hal-hal yang sangat saya pentingkan. Saya ingin memiliki arti dengan menjadi bagian dari solusi, bukan masalah.”
Ada tiga pilihan yang ia miliki. Tetap di McDonald’s untuk melakukan perubahan, menjadi konsultan independen. Atau, hidup membiara di Tibet. Ia memilih bertahan dan menulis surat keprihatinan kepada Jack Greenburg, CEO McDonald’s, dan mendapat kejutan diundang ke Chicago untuk mempresentasikan gagasannya. Tidak disangka, Mats memperoleh promosi yang tidak pernah ia bayangkan: vice president strategy.
Mats kini digaji sebagai tukang kritik untuk mendongkrak perusahaan. Ia menjalankan upaya menentang organisme yang dimodifikasi secara genetik, kampanye pembuatan kandang lebih luas, melakukan kemitraan dengan Conservation International untuk menanggulangi kerusakan ekosistem bumi, dan merancang sumbangan McDonald’s guna mewujudkan pertanian berkelanjutan. Mats mengikuti Vivekananda, filsuf India, ”Semesta ini hanyalah aula tempat jiwa latihan geladi rohani”.
”Spiritual Capital”


Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "Spiritual Capital"

Post a Comment