Monday, November 26, 2012

Banyak Masyarakat Alami Masalah Tulang


*Dari Bhakti Sosial RS Bintang Laut Palopo

MASYARAKAT Kota Palopo ternyata sangat banyak yang mengalami masalah tulang. Pada umumnya, mereka mengalami tulang keropos. Wah!!

LIPUTAN: Abdul Rauf

HAL itu terlihat banyaknya masyarakat yang sangat antusias melakukan pemeriksaan tulang pada bhakti sosial pengobatan murah Rumah Sakit (RS) Bintang Laut Kota Palopo dalam rangka HUT ke-41 yang jatuh Kamis 29 November 2012 mendatang.
Pemeriksaan tulang dimulai pada Minggu 25 November 2012, mulai pukul 10.00 Wita hingga 16.00 Wita, di halaman RS Bintang Laut Palopo.
Kepala Rekam Medik RS Bintang Laut Palopo, dr Luisa, mengatakan pada umumnya, masyarakat lebih banyak memeriksakan tulang. "Banyak peminat pemeriksaan tulang. Umumnya mereka mengalami tulang keropos. Itu disebabkan pola konsumsi gizi yang tidak seimbang, dan pola hidup kurang bagus. Seperti kurang olahraga, merokok, dan sebagainya," katanya, Minggu 25 November.
Dalam bakti sosial pengobatan murah itu, masyarakat terlihat sangat antusias mengikuti pengobatan murah tersebut. Terutama pemeriksaan tulang. Jumlahnya bahkan mencapai ribuan peserta pasien yang memadati pelataran rumah sakit tersebut.
Bakti sosial itu melayani paket pemeriksaan dokter umum dan ahli. Diantaranya, ahli penyakit dalam dr Risna Rajab SpPD, ahli anak dr Rasdianah SPA, ahli kulit dr Selis Friska SpKK, ahli bedah dr Mesak Sule SpB, dan melibatkan 7 dokter umum. Seperti dr Dany, dr Silvia, dr Sherly, dr Husna, dr Jeni, dan dr Liza.
dr Luisa menjelaskan, pengobatan murah itu meliputi pemeriksaan dan pengobatan, pembagian makanan sehat, dan pemeriksaan tulang dengan bone scan. "Pengobatan Rp10.000 per pasien, sudah dapat pemeriksaan dan pengobatan gratis oleh dokter ahli dan umum, juga mendapat makanan sehat, dan juga pemeriksaan tulang. Itu sebagai wujud kepedulian kami kepada masyarakat Palopo pada HUT ke-41 tahun RS Bintang Laut," kuncinya. (*)

Palopo Pos edisi 27 November 2012. http://palopopos.co.id/
read more...

Sunday, November 25, 2012

I La Galigo Organizer, Pelestari Adat dan Budaya Tana Luwu

* I La Galigo Organizer
Pelestari Adat dan Budaya Tana Luwu

I La Galigo Organizer adalah sebuah komunitas yang berkomitmen menjadi pelestari budaya dan adat yang ada di Tana Luwu ini. Sebab, di mata komunitas ini, budaya dan sangatlah rentang tergilas zaman. Jika tidak ada upaya dari sang pewaris atau genarasi pelanjut, maka dengan serta merta, budaya itu akan tenggalam tanpa jejak.

Komunitas yang didirikan pada tanggal 23 Januari 2010 di Kota Palopo itu, meski bertujuan untuk melestarikan nilai-nilai adat dan budaya Tana Luwu. Namun tetap membuka diri dalam mengikuti perkembangan zaman, dan tanpa meninggalkan karakter dan budaya bangsa.

Manajer I La Galigo Organizer, Sharma Hadeyang SE MSi, mengatakan, komunitas ini merupakan wadah resmi yang telah berbadan hukum. Itu dibuktikan dengan adanya akte notaris, dan tanda daftar perusahaan bentuk usaha Lainnya, seperti Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), dan Surat Izin Tempat Usaha (SITU).

"Komunitas ini bukan komunitas biasa, kami memang komitmen manjadikan perkumpulan ini bisa mengorbitkan bakat-bakat para anggotanya," ujarnya, saat ditemui, Jumat 23 November kemarin.

Tak tanggung-tanggung, komunitas ini mengangkat dewan pembina dari kalangan orang yang besar, seperti Anthon A Pangerang, Ir H Hasan Sayuti, Andi Abubakar Hamid, SE, dan Hj Indah Puteri Indriani, SIP, MSi.

"Komunitas ini mempunyai visi, menjadi wadah dan manajemen berbagai event seni dan budaya yang berorientasi pada peningkatan kualitas sumberdaya manusia dan  pengembangan budaya lokal terbaik 2020," ujar Sharma.

Komunitas yang beralamat di Jalan DR Ratulangi No 58 Kota Palopo tersebut mempunyai misi melaksanakan penelitian, kajian dan seminar pada berbagai bidang. Selain itu, sering juga menggelar berbagai event seni dan budaya, baik tradisional maupun kontemporer.  

"Kami juga bertujuan menggali dan mengembangkan bakat generasi muda, pada khususnya dalam bidang tari, teater, musik tradisional, modeling serta ilmu pengetahuan lainnya. Selain itu, kami ingin melestarikan dan mengembangkan tatanan, nilai, dan adat
budaya Luwu," katanya. (*)

Pembuat Film Dokumenter Pertama tentang Perjuangan Pahlawan

I La Galigo Organizer menjadi pembuat dan pementas pertama film dokumenter tentang perjuangan pahlawan dari Tana Luwu, seperti Perjuangan Opu Daeng Risadju. Pementasan film itu dilakukan pada malam peringatan hari pahlawan nasional baru-baru in.

Film dokumenter yang dibuka Wakil Wali Kota Palopo, Ir Rahmat Masri Bandaso tersebut, mendapat apresiasi besar dari pemerintah di Luwu Raya ini. Sebab mereka memiliki inisiatif besar untuk membuat film seperti itu.

"Saya sangat bangga, sebab masih ada yang memperhatikan budaya dan adat kita di Tana Luwu ini," kata RMB, sapaan Rahmat, saat memberikan sambutannya beberapa waktu lalu.

Bahkan, Wawali mengusulkan membuat film layar lebar. Sebab dinilainya, film tersebut sangat bagus. Karena dengan film seperti itu, generasi pelanjut bisa mengenal pejuangnya yang berasal dari Tana Luwu. Sehingga dengan demikian, nilai-nilai dan semangat perjuangannya dapat ditularkan kepada generasi muda di Luwu Raya. (*)
read more...

Tuesday, November 20, 2012

Pemenang Undian Umrah Dikerjain, Lalu Diberi Kejutan


* Yang Tersisa dari Palantikan Pengurus Ormas PDIB Kota Palopo

Dengan wajah yang tampak bingung, para pegawai di Sekretariat DPRD Kota Palopo masuk ruangan Sekretaris Dewan (Sekwan) satu per satu. Mereka bertanya-tanya saling berbisik, karena mendadak dikumpulkan Sekwan di ruangannya. Ada apa gerangan kami dikumpulkan mendadak begini?

LAPORAN: Abd Rauf

Sore, sekitar pukul 15.30, Senin 19 November baru-baru ini. Para pegawai di lingkup DPRD Kota Palopo dikumpul mendadak Sekwan. Seakan ada pelanggaran yang besar yang harus dibicarakan hari itu juga. Pemenang undian umrah pada pelantikan Pemuda Demokrat Indonesia Bersatu (PDIB) pada Kamis 15 November malam lalu, Dra Nurlela ikut berbisik. "Ada apa ya?". Kebetulan dirinya belum mengetahui kalau dia beruntung mendapat hadiah undian umrah Kamis malam lalu.

Dua anggota dewan, yang merupakan Ketua dan Sekretaris PDIB Kota Palopo, H Henry Ghalib SE, dan Dahri Suli SE masuk ke ruangan. Dengan wajah yang dibuat serius, mereka duduk di sofa. Sekwan, Abdul Rahim, kemudian membuka pembicaraan.

"Kalian ini dikumpulkan mendadak karena ada hal yang penting yang harus dibicarakan. Kalian banyak pelanggaran. Tidak disiplin dalam bekerja. Kalau memang tidak bisa bekerja, ya pasti kita keluarkan saja. Kebetulan ada teman wartawan dari Palopo Pos yang menyaksikan ini," kata Rahim dengan wajah yang dikemas serius.

Wajah para pegawai tampaknya semakin tegang, dan juga ada yang pucat. Dengan wajah bingung bertanya-tanya. Saling memadang penuh tanya. Kemudian Sekwan mempersilakan Dahri berbicara.

"Saya tidak tahu, mengapa sampai ada temuan dari inspektorat terkait banyaknya pelanggaran yang dilakukan pegawai di kantor ini. Kami sebagai anggota dewan yang fungsinya sebagai pengawasan merasa malu dengan temuan ini. Dan yang paling banyak pelanggarannya adalah ibu Dra Nurlela," ujar Dahri, yang bermaksud mengerjain pemanang umrah tersebut.

Dengan wajah bingung penuh tanya, Nurlela mengatakan kalau sampai saat ini dirinya belum mengetahui pelanggaran apa yang diperbuatnya. "Saya siap klarifikasi ini, saya tidak tahu apa kesalahan saya," kata Kasubag Humas DPRD itu dengan mata berkaca-kaca.

H Henry kemudian berbicara dan menanyatakan kepada Nurlela tentang mimpinya pada malam Kamis lalu. Namun Nurlela hanya mengatakan kalau mimpinya itu rahasia.

Pada akhirnya, Henry kemudian terus terang memberitahukan kepada semua pegawai kalau itu hanya sandiwara semata. Kemudian memberikan selamat kepada Nurlela karena beruntung mendapatkan undian berhadiah umrah bagi anggota PDIB. Barulah semua pegawai ketawa dan memberikan selamat kepada Nurlela yang mengaku belum mengetahui kalau dirinya dimasukkan anggota Ormas yang berasal dari Samarinda tersebut. (*)

Palopo Pos, Edisi 13 Desember 2012
http://palopopos.co.id/
read more...