Showing posts with label Opini Anda. Show all posts
Showing posts with label Opini Anda. Show all posts

Tuesday, June 16, 2015

Suara Kebenaran


Oleh: Prof. Dr. Lauddin Marsuni, SH, MH.
(Pengurus MUI Sulsel, Ketua Bidang Hukum, HAM, dan Perundang-undangan)

Dunia ini yang terbagi menjadi negara - negara termasuk berbagai aktivitas manusia dalam benegara tersebut  merupakan pergulatan antara benar dan salah, baik dan buruk, yang di kemas dalam berbagai aturan hukum berupa hukum agama dan hukum negara.

Hukum dalam berbagai bentuknya adalah manivestasi dari hukum Agama dan hukum adat. Hukum agama dan hukum negara merupakan alat sarana, pedoman dan materi kebenaran yang perlu disuarakan, didengungkan dan dikumandankan (suara kebenaran, dengung kebenaran dan kumandan kebenaran).

Taurat, Injil , Zabur, Alquran, dan segala jenis peraturan perundang-undangan sesungguhnya adalah hukum, yakni hukum agama dan hukum negara, karena memuat norma atau kaidah baik perintah, larangan, izin atau dispensasi.

Hukum perlu wadah untuk disuarakan (suara kebenaran) wadahnya bermacam- macam bila ditinjau dari sudut hukum agama wadah suara kebenaran adalah mimbar, majelis ta'lim, Masjid, gereja, dan segala jenis perangkat agama, sedangkan bila ditinjau dari sudut hukum negara, wadah suara kebebaran adalah majelis permusyawaratan rakyat, dewan perwakilan rakyat, lembaga peradilan (pengadilan) dan segala macam perangkat negara.

Kebenaran mutlak disuarakan, oleh sebab itu agama dan negara menyediakan media suara kebenaran, dan paling mutakhir media kebenaran adalah PERS dengan  peran komunikasi, edukasi, budaya dan kontrol sosial.

Kebenaran wajib disuarakan baik oleh perangkat agama (imam, khatib, ulama, pastor, pendet) serta perangkat negara (wakil rakyat, hakim, jaksa, polisi, guru, dosen dan penerintah/umara).

Suara kebenaran hanya dapat di dengar oleh orang- orang yang cinta, suka dan mencari pkenaran, sebaliknya orang orang yang tidak suka kebenaran, akan terganggu, terusik, tersinggung dengan suara kebenaran.

Bagi manusia (orang yang diberi amanah) untuk menyuarakan kebenaran tidak boleh  berhenti untuk tetap menyuarakan kebenaran,  hanya karena ada orang yang terganggu dengan suara kebenaran, malah sebaliknya orang orang yang terganggu dengan suara kebenaran, wajib hukumnya untuk menyadari diri untuk kembali kejalan yang benar menjadi bagian dari suara kebenaran.

Bagi orang-  orang yang diberi amanah untuk menyuarakaran kebenaran, wajib memperhatikan (a) waktu untuk menyuarakan kebenaran, (b) tempat untuk menyuarakan kebenaran, (c) cara menyuarakan  kebanaran; dan (d)  materi kebenaran yang disuarakan (konkritnya tidak asal bersuara, walau itu suara kebenaran).

Kebenaran bukan untuk disunyikan, tidak pula untuk dibungkam, karena hal demikian menantang kebenaran itu sendiri, suarakanlah kebenaran, dengungkanlah kebenaran, kumandankanlah kebenaran walau lagit akan runtuh atau bumi akan kiamat. Suara kebenaran adalah suara Tuhan. (***)

Palopo, 12 Juni 2015.
read more...

Sunday, July 06, 2014

Keutamaan Tauhid dan Bahaya Syirik

Oleh: Alahuddin, S.Fil.I., M.Pd.I.
* Pendidik di MAN Palopo

Pada kesempatan kali ini tak lupa saya wasiatkan kepada diri saya pribadi dan kepada kamu muslimin semuanya, agar kita selalu meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita, karena iman dan taqwa adalah sebaik-baik bekal untuk menuju kehidupan di akhirat kelak.
Telah banyak penjelasan yang menerangkan makna taqwa. Di antaranya adalah pernyataan Thalq bin Habib: “Apabila terjadi fitnah, maka padamkanlah dengan taqwa”. Mereka bertanya: “Apakah taqwa itu?” Beliau menjawab: “Hendak-nya engkau melaksanakan ketaatan kepada Allah, di atas cahaya Allah, (dengan) mengharap keridhaan-Nya; dan hendaknya engkau meninggalkan kemaksiatan terhadap Allah, di atas cahaya Allah, (karena) takut kepada siksaNya”.
Ketaatan terbesar yang wajib kita laksanakan adalah tauhid, sebagaimana kemaksiatan terbesar yang mesti kita hindari adalah syirik. Sesungguhnya tauhid yang murni dan bersih adalah inti ajaran dari semua risalah samawiyah yang diturunkan Allah Ta’ala.
Tauhid adalah tiang penopang yang menegakkan bangunan Islam. Tauhid adalah syi’ar Islam yang terbesar yang tak dapat terpisahkan dari Islam itu sendiri. Inilah pesan utama Allah kepada Rasulnya yang diutus kepada ummat manusia.
Allah swt. berfirman: “Sungguh Kami telah mengutus kepada setiap ummat seorang rasul (untuk menyampaikan): Sembahlah (oleh kalian) akan Allah dan jauhilah thaghut.” (Q.S. An-Nahl: 36)
Itulah misi utama para Rasul, menegakkan penyembahan dan penghambaan hanya kepada Allah swt. serta menafikan dan menjauhi segala bentuk thaghut. Dan yang dimaksud dengan thaghut adalah segala sesuatu yang menyebabkan seorang hamba melampaui batas-batas yang seharusnya tak boleh ia langgar, baik berupa sesembahan, panutan dan ikutan.
Sehingga thaghut setiap kaum/komunitas adalah siapapun yang mereka jadikan sumber dasar hukum selain Allah dan RasulNya, yang mereka jadikan Tuhan selain Allah swt. yang mereka ta’ati meskipun dimurkai dan tidak diridloi Allah Ta’ala.
Allah swt. berfirman, “Tidakkah engkau melihat kepada orang-orang yang menyangka bahwa mereka telah beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu dan yang diturunkan sebelummu, (padahal) mereka ingin bertahkim (mengambil hukum) dari thaghut padahal sungguh mereka telah diperintah untuk kafir kepadanya.” (Q.S. An-Nisa: 60)
Di atas kalimat Tauhid yang murni dan mulia itulah Rasulullah saw. membangun ummatnya dengan landasan yang kokoh. Dari situlah beliau menegakkan generasi yang hanya meng-Esa-kan Allah swt. dan membebaskan diri mereka dari cengkraman makhluk-makhluk lain yang dianggap sekutu bagi Allah Ta’ala.
Dan ketika seorang muwahhid (orang-orang yang menjaga tauhid) mengucapkan dan melantunkan kalimat Tauhid itu, maka seharusnya ia meyakini dua hal yang menjadi tujuan dari kalimat suci tersebut.
Apa dua tujuan itu? Tujuan pertama adalah menegakkan yang haq dan membersihkan yang bathil. Sebab, makna yang sesungguhnya dari kalimat la ilah Illallah itu adalah tidak ada yang berhak untuk disembah selain Allah. Sehingga, segala sesuatu selain Allah adalah bathil dan tidak berhak mendapatkan hak-hak ilahiyyah (hak-hak untuk disembah).
Lihatlah bagaimana Rasulullah saw. membersihkan Jazirah Arab dari kotoran-kotoran dan kekuasaan thoghut dan patung-patung sesembahan. Ingatlah bagaimana batu besar saat itu yang bernama Hubal yang dikelilingi 360 berhala dihancurkan oleh Rasulullah saw. dengan tangan beliau yang mulia pada saat beliau memasuki kota Makkah dengan penuh kemenangan, seraya mengulang-ulang firman Allah:“Dan Katakanlah (wahai Muhammad) telah datang Al-Haq dan hancurlah yang bathil. Sesungguhnya yang bathil itu pasti hancur.” (Q.S. Al-Isra’: 81)
Tujuan yang kedua adalah untuk mengatur dan meluruskan perilaku manusia agar selalu dalam lingkaran Tauhid yang murni kepada Allah yang terpancar dari kalimat Tauhid. Agar semua tindak-tanduk manusia dilandasi oleh keyakinan bahwa Allah-lah satu-satunya Tuhan Yang Maha Kuasa.
Agar kalimat Tauhid itu dapat “berhasil guna” dalam mengatur perilaku manusia maka ada tujuh syarat yang harus dipenuhi, yaitu: al-’ilm (mengetahui) maknanya yang benar, al-yaqin (meyakini) kandungan-nya tanpa ada keraguan, al-ikhlas (ikhlas) tanpa ternodai oleh syirik, ash-shidq (membenarkan) tanpa mendustakannya, al-qabul (menerimanya) dengan penuh kerelaan tanpa menolaknya, tunduk pada konsekwensi kalimat Tauhid (al-inqiyad), dan semua itu harus dilandasi dengan al-mahabbah (cinta) kepada Allah swt.
Bila ketujuh syarat tersebut telah terpenuhi maka insya’Allah seluruh ibadah dan amal kita akan selalu terhiasi dan diterangi oleh kemurnian Tauhid.
Sehingga, semuanya dikerjakan hanya karena Allah, tidak ada lagi permintaan tolong selain kepada Allah, tidak ada lagi tawakkal kecuali kepada Allah, tidak ada lagi pengharapan dan rasa takut selain kepada Allah, tidak ada lagi kekuatan selain pertolongan Allah swt. Dari sinilah, seorang muwahhid akan merasakan dari lubuk hatinya yang terdalam bahwa segala sesuatu selain Allah adalah lemah dan tidak berdaya.
Maka ia tidak lagi takut kebengisan dan kekuatan para makhluq, tidak lagi terpedaya oleh kilau duniawi, dan baginya tidak mungkin ada yang dapat manandingi Allah, tidak ada yang dapat menghalangi apapun yang dikehendaki Allah swt. Sehingga baginya bergantung kepada selain Allah adalah suatu kelemahan dan berharap kepada selain Allah adalah sebuah kesesatan: “Dan bagi Allah-lah segala hal ghaib yang ada di langit dan di bumi, dan kepadaNya-lah segala perkara dikembalikan.” (Q.S. Hud: 123).
Dari sini jelaslah perbedaan yang sangat jauh antara seorang muwahhid  dengan seorang musyrik. Seorang muwahhid adalah orang yang mengetahui Dzat yang menciptakannya sehingga ia pun beribadah dan menghamba padaNya dengan sebenar-benarnya.
Sebaliknya seorang musyrik adalah orang yang buta mata hatinya, kehilangan arah dan jauh meninggalkan Dzat yang melimpahkan ni’mat padanya. Na’udzu billah min dzalik.
Sejak dahulu hingga sekarang, begitu banyak manusia yang tersesatkan oleh keyakinan berbilang “tuhan” yang disembah, yang dapat dimintai pertolongan, yang dapat dijadikan sumber hukum dan yang berhak mendapatkan kekhususan-kekhususan ilahiyah.
Dan keyakinan ini adalah sebuah kesesatan yang nyata yang telah diperangi oleh Islam dengan keras. Sehingga, tidaklah mengherankan bila Tauhid yang murni kemudian menjadi syi’ar terpenting Islam yang selalu ada dalam aspek I’tiqad dan amaliyah.
Dan sesungguhnya kemunduran dan musibah-musibah yang selama ini menimpa umat Islam adalah disebabkan mereka tidak lagi memperhatikan syi’ar yang penting ini. Lemahnya ikatan tauhid dalam jiwa-jiwa mereka adalah sebab utama dari berbagai kekalahan kaum muslimin dan kemenangan musuh-musuh mereka yang kita saksikan dalam kurun waktu yang cukup lama.
Banyak di antara kaum muslimin yang tenggelam dalam kebodohan terhadap tauhid ini, sehingga mereka mendatangi penghuni-penghuni kubur, berdoa didepan batu-batu nisannya, meminta pertolongan penghuninya saat susah dan sedih. Bahkan lebih dari itu, seringkali mereka memuji dan mengagungkan panghuni kubur itu dengan ungkapan-ungkapan yang hanya pantas diberikan kepada Allah Rabbul ’alamin.
Dikarenakan lemahnya keyakinan akan pertolongan Allah, banyak di antara kaum muslimin yang kemudian menggunakan jimat dengan menggantungkan di tubuh mereka karena yakin hal itu akan mendatangkan keselamatan dan menghindarkannya dari marabahaya.
Padahal Allah telah menegaskan: “Dan jika Allah menimpakan musibah atasmu maka tidak ada yang dapat menyingkapnya selain Ia, dan jika Ia memberikan kebaikan padamu maka Ia Maha Kuasa terhadap segala sesuatu.” (Q.S. Al-An’am: 17).
Nabi Muhammad saw. pernah melihat lelaki yang mengenakan jimat di tangannya, lalu beliau berkata: “Cabutlah (benda itu) karena ia hanya akan semakin membuatmu lemah/takut. Karena sesungguhnya jika engkau mati dalam keadaan memakainya maka engkau tidak akan beruntung selamanya.” (HR. Ahmad dengan sanad “la ba’sa bih”). Juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad, bahwa Rasulullah saw. Bersabda: “Barangsiapa yang menggantungkan tamimah (jimat) maka sungguh ia telah berbuat syirik.”
Di antara kaum muslimin juga terdapat orang yang terfitnah oleh para tukang sihir dan peramal yang katanya dapat meramal masa depan, padahal Nabi Muhammad saw. yang mulia telah menyatakan: “Barangsiapa yang mendatangi tukang ramal atau dukun lalu mempercayai apa yang dikatakannya, maka sungguh ia telah kafir terhadap apa yang diturunkan pada Muhammad.” (HR. Abu Dawwud, An-Nasai, At-Tirmidzy, Ibnu Majah dan Al-Hakim).
Semua yang disebutkan di atas adalah sekedar contoh terhadap model-model kesyirikan yang dilakukan sebagian kaum muslimin. Dalam kenyataan sehari-hari kita akan menemukan model-model lain dari perilaku syirik itu dalam berbagai aspek kehidupan kaum muslimin, yang kemudian disadari atau tidak menyebabkan lemahnya keyakinan mereka terhadap kemahabesaran, kemahakuasaan, kemahaperkasaan Allah.
Karena Tauhid mereka lemah, maka merekapun tidak begitu yakin lagi dengan pertolongan Allah, sehingga dengan amat sangat mudahnya musuh-musuh mereka menyebarkan rasa takut lalu mengalahkan mereka.
Dengan demikian telah jelaslah, bahwa rahasia kejayaan kaum muslimin terletak pada sejauh mana mereka menegakkan Tauhid yang murni dalam segala kehidupan mereka. Bukankah kejayaan dan kemengangan itu telah diraih oleh generasi pendahulu ummat ini, ketika mereka telah terlebih dahulu menghujam nilai-nilai Tauhid tersebut ke dalam kalbu mereka?
Bukankah kejayaan dan kecemerlangan itu mereka dapatkan ketika mereka meyakini bahwa misi utama mereka adalah mengeluarkan ummat manusia dari penghambaan kepada sesama makhluk menuju penghambaan hanya kepada Sang khaliq?
Oleh sebab itu, bila kita sekalian bertekad mengulang kembali kesuksesan dan kejayaan generasi As-Salaf Ash-Shaleh itu, maka tidak ada jalan lain selain menapaki jejak mereka; menegakkan kemurnian Tauhid dalam pribadi kita masing-masing. Imam Malik: “Generasi akhir ummat ini tak akan baik kecuali dengan (jalan hidup) yang telah menjadikan baik generasi pendahulunya.”
Akhirnya, semoga kita sekalian terpanggil untuk mengembalikan kejayaan dan kehormatan ummat Islam. Semoga kita sekalian tergugah untuk menebarkan rahmat Islam yang dibangun di atas kemurnian Tauhid ke seluruh penjuru dunia, sehingga terwujudlah kehidupan yang diridhoi oleh Allah saw. Amin ya Rabbal’Alamin. (*)
read more...

Thursday, July 03, 2014

Kota Palopo di Tahun ke-12

Aswar Hasan

Oleh: Aswar Hasan
Ketua KIP Sulsel, Wija To Luwu
(Spesial Hari Jadi Kota Palopo ke-12)

Tidak terasa, usia kepemimpinan Walikota Palopo HM Judas Amir dan Wakil Walikota Akhmad Syarifuddin telah memasuki bulan ke-12 bersamaan dengan ulang tahun Kota Palopo yang ke-12. Adakah ini sebagai sesuatu yang kebetulan? Sebagai orang beriman, kita tentu meyakini, bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi begitu saja, tanpa sepengetahuan dan seizin sang Maha Pencipta.

Karenanya, kita sejatinya memahami bahwa tidak ada kejadian di alam semesta ini yang terjadi secara kebetulan, karena semuanya terjadi tidak dengan sendirinya, Kecuali atas seizin Tuhan Sang Pencipta yang Maha Pemelihara. Bahkan telah digariskan, bahwa dedaunan pohon takkan jatuh selembar pun, tanpa seizin sang Maha Pencipta. Hanya saja memang, semuanya terjadi melalui sebuah sebab. Penyebab sebuah sebab (cuaca prima) inilah yang menjadi misteri.
Angka 12 mengandung makna yang dalam. Meski pun, misterinya tidak seheboh dengan angka 13 yang oleh masyarakat umum dianggap sebagai angka sial yang selalu dihindari. Padahal, bagi kaum Paganis, terutama bagi Aktifis Premasonry sekte politik militan kaum Yahudi, angka 13  justru dijadikan sebagai angka sakral.
Lantas bagaimana halnya dengan angka 12 dalam kajian semiotik  simbolisme dan makna misterinya? Diantara makna simbol angka 12 adalah dinisbahkan pada jumlah sahabat setia dan pembela Nabi Isa yang disebut kaum Hawariyun.
Kita diberi waktu yang sama, yaitu 12 jam siang hari dan 12 jam malam hari, dan 12 bulan dalam setahun. Dalam sistem pencernaan, kita pun masing-masing memiliki sebuah istilah yang sama, yaitu usus 12. fungsinya, menyalurkan makanan ke usus halus. Dinding usus 12 jari tersusun atas lapisan-lapisan sel yang yang sangat tipis yang membentuk mukosa otot.
Angka 12 juga terdapat dalam sastra Melayu yaitu Gurindam 12. Gurindam 12 merupakan karya sastra Raja Ali Haji, seorang sastrawan yang melegenda asal Melayu yang ternyata nenek moyang keturunannya, berasal dari Tanah Luwu. Ada yang menyebut Gurindam 12 merupakan cikal bakal bahasa Indonesia.
Jadi, secara semiotika komunikasi, angka 12 membawa makna pesan yang penting dan positif. Dengan demikian, Ulang Tahun Kota Palopo yang memasuki tahun ke 12 di bawah kepemimpinan Wali Kota HM Judas Amir dan Wakil Wali Kota Akhmad Syarifuddin yang juga memasuki bulan ke 12, sejatinya dimaknai secara optimis dengan tidak lupa melakukan refleksi atas apa yang telah dilakukan untuk melakukan apa yang belum dilakukan.

TANTANGAN KOTA IDAMAN
Kota Palopo adalah kota yang bersejarah dan budaya dengan potensi ekonomi kreatif berupa home industri, jasa, kuliner,  agro industri, serta atmosfir yang mendukung sebagai kota pendidikan dengan nuansa religius. Kesemuanya itu, memerlukan sentuhan kepemimpinan yang transformatif dengan partisipasi masyarakat untuk maju bersama.
Di samping itu, Kota Palopo berada dalam posisi strategis yang menjadi perlintasan jalur antar kota dan antar provinsi di jalur trans Sulawesi. Penduduknya Multi kultur dalam kohesi budaya yang menjungjung tinggi harmoni dalam keragaman.
Kesemuanya itu, menjadi kekayaan bawaan yang sejatinya menjadi modal dasar yang potensial untuk dikembangkan memajukan masyarakat Palopo untuk lebih sejahtera dan beradab.
Namun, saat ini, masyarakat Kota Palopo bukannya tidak mengalami sejumlah tantangan yang menjadi problematika yang serius untuk segera diatasi. Sebagaimana halnya kota lainnya dalam perkembangannya,  Palopo juga sedang dilanda sejumlah patologi sosial, efek samping  kemajuan pembangunan ekonomi, penyakit birokrasi yang menunggu kesempatan menggerogoti organisasi pemerintahan secara sistematis, serta masyarakat yang gampang tersulut secara anarki karena sudah muak atas dipertontonnya ketidakadilan secara kasat mata. Kesemuanya itu, menjadi tantangan menyata untuk kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo dalam rentang waktu pasca 12 bulan ke depan.
Dalam pada itu, maka ke depan, masyarakat Kota Palopo patut berharap untuk menikmati sebuah kota yang yang menjamin penghuninya bisa hidup secara nyaman, baik di ruang privat maupun di ruang publik.
Standar kenyamanan adalah menyangkut tiga hal, yaitu: nyaman secara psikologi, sosial, dan privasi. Kenyamanan secara sosial berhubungan dengan ruang-ruang di kota, seperti jalanan, fasilitas publik, dan sebagainya. Unsur privasi ada pada ranah rumah tinggal masing-masing tanpa merasa terancam atau terusik dari lingkungannya.
Hal lainnya yang juga secara mendasar harus hadir bagi masyarakat Kota Palopo, adalah rasa aman dari gangguan keamanan baik datangnya dari manusia maupun alam. Khusus ancaman dari alam, adalah masih menghantuinya langganan banjir tahunan yang merendam Kota Palopo, yang membuat masyarakatnya tidak bisa berbuat apa-apa, selain pasrah dan tawakkal. Dalam hal ini, mungkin Pemerintah Kota Palopo tak perlu malu dan sungkan untuk belajar ke Pemkab Bantaeng yang sukses mengamankan dan menyamankan warganya dari langganan banjir bandang. Hal tersebut, telah pernah penulis sampaikan secara langsung ke Wali Kota HM. Judas Amir, Mengingat hal tersebut telah pernah penulis diskusikan dengan Bupati Bantaeng, mengingat posisi Kota Palopo memiliki kemiripan dengan Kota Bantaeng.
Hal lainnya yang juga patut untuk mendapat perhatian serius, adalah dengan menjadikan Kota Palopo sebagai Kota Pendidikan. Untuk itu, Kota Palopo perlu Icon perguruan tinggi yang patut dibanggakan dan menjadi Icon pendidikan Kota Palopo. Dalam hal ini, maka relevan untuk mendorong proses penegerian Universitas Andi Djemma.
Hal terakhir, adalah pentingnya keterlibatan Pemerintah Kota dalam merevitalisasi makna dan fungsi Istana Kedatuan sebagi simbol budaya warisan leluhur. Istana Kedatuan hendaknya tidak hanya menjadi simbol wahana seremoni budaya tanpa makna dan wibawa.
Masih banyak hal yang perlu dibenahi untuk menjadikan Kota Palopo sebagai Kota Idaman. Diperlukan kerja keras sekaligus kerja cerdas. Tetapi tidak kalah pentingnya, adalah bagaimana mensyukuri yang sudah ada, dengan memeliharanya, dan meningkatkannya dengan cara bekerja sambil berdoa dengan senantiasa melibatkan serta masyarakat sebagai pemangku kepentingan utama.Kata tetua kita, Resopa temmangnginggi, namalomo naletei pammase Dewata. Selamat Ulang Tahun Kota Kelahiranku, selamat menyongsong masa depan yang lebih baik. Semoga. (*)
read more...

Wednesday, July 02, 2014

12 Tahun Palopo, 12 Bulan JA

Zulham A Hafid

Oleh: Zulham A Hafid
* Kasubag Humas Pemkot Palopo
(Spesial Hari Jadi Palopo ke-12)

 Ada berbagai macam terobosan dan pendekatan baru yang dilakukan Pemerintah Kota Palopo setahun belakangan ini. Mulai dari penghapusan iuran wajib Komite Sekolah, hingga penerbitan dokumen kependudukan yang tanpa biaya administrasi. Mulai dari pendekatan diskusi, hingga mencoba menciptakan calon-calon musisi.

Inilah wajah Palopo di usianya yang ke-12 tahun. Bertepatan dengan itu, momentum ini juga kita peringati sebagai 12 bulan pemerintahan HM Judas Amir-Akhmad Syarifuddin. Banyak capaian positif yang diraih, dan masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan.
Dua belas bulan masih sangat singkat untuk mewujudkan semua ide dan visi perubahan.
Palopo memang tidak serta merta hadir menjadi sebuah komunitas urban yang maju. Eksistensi masyarakat yang mendiami Palopo, paling tidak sudah ada sejak abad ke-17 dengan bukti Masjid Jami Tua sebagai monumennya. Masyarakat mengalami proses mengkota, yang dari tahun ke tahun semakin memperlihatkan ciri modernitasnya.

Mengelola Kelas Menengah ke Bawah
Palopo mengalami evolusi dan mengalami arus besar urbanisasi beberapa tahun ini. Peningkatan status menjadi kota otonom menjadi faktor besar terhadap gejala tersebut. Kini, Palopo telah menampung 152 ribu jiwa warga. Hal ini berarti sejak 2005, penduduk Kota Palopo telah bertambah sebanyak 25 ribu jiwa. Jika mau dikomparasikan, jumlah pertambahan penduduk sejak 2006 itu hampir sama dengan jumlah penduduk di Kecamatan Bara saat ini.
Pertambahan jumlah penduduk tersebut memberi dinamika tersendiri kepada kehidupan urban di Palopo. Seiring dengan makin bergairahnya perekonomian di Palopo, lahir pula kelas menengah baru. Kelas menengah baru inilah yang meningkatkan permintaan konsumsi barang dan jasa di Palopo. Mereka juga bekerja pada sektor itu, sektor perdagangan dan jasa, yang kini menjadi motor penggerak PDRB Kota Palopo.
Tantangan yang masih dihadapi saat ini memang masih adanya fakir miskin yang mencapai 6 persen dari total penduduk. Pemerintah Kota Palopo berusaha mengelola kelas menengah ke bawah ini dengan baik. Hal ini penting, agar kelas menengah baru setidaknya mampu survive, dan masyarakat ekonomi lemah keluar dari perangkap kemiskinan.
Oleh karena itu, berbagai program yang berorientasi pada penanggulangan kemiskinan digelontorkan. Sebut misalnya program kesehatan dan pendidikan gratis paripurna. Selain itu, ada pula pembukaan lapangan kerja baru melalui diklat kecakapan hidup melalui KHILAN dan diklat kepelautan.
Pemerintah Kota Palopo sadar bahwa untuk menanggulangi kemiskinan, maka kemudahan akses pendidikan dan kesehatan mutlak diwujudkan. Program pendidikan gratis paripurna menjadi jawaban atas permasalah itu. Demikian pula dengan program kesehatan gratis. Dua program andalan ini bertujuan untuk menjaga daya beli masyarakat miskin kita agar tidak terlalu berat. Dengan demikian, maka perangkap kemiskinan yang masih dialami 9.000 lebih masyarakat Kota Palopo dapat segera terselesaikan.

Membangun dengan Diskusi
Dalam satu tahun terakhir, Wali Kota Palopo, HM Judas Amir tak terhitung lagi berapa kali menghadiri acara dialog dan seminar. Hal itu dilakukannya karena platform pembangunan Kota Palopo telah diarahkannya dengan pendekatan diskusi-implementatif.
Hasilnya, ada berbagai macam permasalahan yang muncul ke permukaan. Identifikasi masalah di akar rumput terpetakan dengan jelas. Dan kadang, solusi praktis langsung terjawab disitu. Komitmen wali kota dengan diskusi juga terlihat dengan kerapkali bertandang di warung kopi.
Di sana, Wali Kota Palopo menggali isu sembari meluruskan berita-berita yang keliru, yang sering berseliweran di warung kopi. HM Judas Amir menyebut berita keliru itu sebagai berita yang 'tak utuh'. Dia ingin menjadi narasumber pertama bagi pengunjung warung-warung kopi. Di tempat itulah, semua pertanyaan para 'parlemen jalanan' kerap terjawab dengan clear dan 'utuh'.
Kedekatan Wali Kota Palopo juga amat terlihat dengan para insan pers. Sudah sekitar 5 kali, wali kota menggelar jumpa pers dengan para awak media. Isunya beragam, mulai dari penangangan proyek, kesehatan gratis hingga sampai kasus video porno. Semua dijelaskan wali kota dengan amat cair melalui gaya bahasa Palopo 'selatanan' yang kental. Wajar jika insan pers memang menjadi sahabat dan mendapat perhatian wali kota. Menurut penuturan pribadi wali kota, dirinya adalah bagian dari dunia kewartawanan.
Kecepatan dan keterbukaan akses terhadap pemerintahan memang menjadi atensi besar Pemerintah Kota Palopo. Implementasi dari atensi ini ialah dengan dibukanya Saoktae pada pukul 08.00 sampai dengan 09.00 wita setiap paginya.
Warga dapat bertemu dengan wali kota, dan bisa menyampaikan pendapatnya langsung kepada wali kota. Selain itu, wali kota juga menginstruksikan untuk membuka akun informasi pelayanan publik Pemerintah Kota Palopo di media sosial. Sebagai implementasinya, lahirlah akun twitter @HumasPalopo dan fanpage Humas Pemkot Palopo di laman facebook.
 
Menggairahkan Investasi & Kewirausahaan

Keterbukaan, kedekatan dan makin bersahabatnya Pemerintah Kota Palopo dengan masyarakat ini kemudian diikuti dengan kepercayaan dunia usaha atas penyelenggaraan pemerintahan di Kota Palopo. Inilah yang membentuk iklim investasi yang kondusif di Palopo.
Indikasi ini bisa dilihat dengan makin bertumbuhnya investasi di sektor swasta yang mencapai angka Rp 164 Miliar di akhir tahun 2013. Perizinan yang mudah melalui Kantor Pelayanan Terpadu dan Badan Penanaman Modal Daerah juga adalah faktor kunci dalam pencapaian tersebut.
Investasi yang terus bertumbuh ini mendorong pertumbuhan ekonomi mencapai 8,8 persen di tahun 2013. Sektor perdagangan menjadi motor penggerak ekonomi Kota Palopo. Investasi yang semakin bertambah dan pertumbuhan ekonomi yang semakin positif tentu liniear dengan terbukanya lapangan-lapangan pekerjaan yang baru. Dengan tertekannya angka pengangguran yang selama ini masih ada di Kota Palopo, maka hal itu tentu meningkatkan pendapatan masyarakat. Muara dari semua ini adalah dengan berkurangnya kemiskinan di Kota Palopo.
Berbagai program pengentasan kemiskinan memang patut untuk didukung. KHILAN misalnya. Program ini telah mencetak 1.000 wirausahawan baru di Kota Palopo. Pemberdayaan masyarakat yang didominasi perempuan ini memang mujarab meningkatkan produktifitas masyarakat.
Program-program inilah yang menjadikan Pemerintah Kota Palopo kian dekat dengan masyarakatnya. Dengan kedekatan itu, maka dukungan yang besar untuk mewujudkan visi Palopo yang lebih maju sangat diharapkan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami tunggu peranserta warga Kota Palopo. Marilah ikut menjadi bagian dari ikhtiar besar ini. (*)
read more...

Friday, June 27, 2014

Memulai Investasi Tanpa Melihat Penghasilan

Rayner Tannya, CFP

Oleh : Rayner Tannya, CFP
* Konsultan Keuangan Genius Financial di Palopo.

Kebanyakan orang menunda investasi karena mengira diperlukan uang dalam jumlah besar untuk memulainya. Dan seiring dengan semakin banyaknya kebutuhan dan keinginan, semakin tertunda pula investasi dilakukan. Padahal, investasi penting untuk mempertahankan bahkan meningkatkan gaya hidup di masa mendatang. Investasi merupakan kewajiban bagi mereka yang tidak ingin daya belinya menjadi berkurang di kemudian hari karena tergerus inflasi.

Apabila Anda merasa penghasilan anda pas-pasan untuk menutupi biaya hidup saat ini, coba lihatlah kembali catatan pengeluaran yang terjadi beberapa bulan terakhir. Lakukan efisiensi dengan membuat "anggaran pengeluaran" agar 10% dari penghasilan bisa dialokasikan untuk dana investasi.
Efisiensi dilakukan dengan merevisi rencana pengeluaran yang bersifat kenyamanan. Misalnya, mengurangi jalan-jalan akhir pekan di pusat perbelanjaan dengan tetap berada di rumah bersama keluarga. Kegiatan bersama keluarga di rumah pasti akan lebih menghemat biaya tanpa mengurangi kebersamaan. Penggunaan mobil pribadi bisa diganti menjadi kendaraan umum atau diganti menggunakan motor, sehingga biaya bahan bakar bisa diturunkan.
Biaya listrik pun bisa dihemat dengan penggunaan AC seperlunya, atau menghentikan penggunaan dispenser pemanas air. Cara lain adalah mengurangi biaya makan diluar rumah dengan membawa bekal dari rumah.
Setelah merencanakan penghematan, pola pikir harus diubah dengan menganggap bahwa penghasilan hanya sebesar 90% dari total dana yang diterima setiap bulannya. Anda hanya dapat membelanjakan sebesar maksimal 90% dan sisa 10% merupakan nilai yang harus diinvestasikan untuk membiayai kenikmatan di masa depan.
Setelah siap melakukan penghematan dan menyisihkan dana investasi sebesar 10% dari penghasilan, investasi harus dilakukan sesegera mungkin. Bila dananya masih sedikit, bisa digunakan dengan membeli reksadana yang hanya membutuhkan investasi minimal Rp.300.000.
Lakukan investasi secara berkala dengan memilih reksadana yang dikelola oleh manajer investasi yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Reksadana juga bisa dibeli di sejumlah bank.
Selain berinvestasi di produk keuangan, anda juga bisa melakukan investasi langsung. Bila anda memiliki aset yang bisa diberdayakan, misalnya rumah di lokasi keramaian, dapat dipergunakan untuk membuka usaha, kios, atau warung, atau apapun sesuai kebutuhan di daerah tersebut.
Keuntungan dari investasi bisa dialokasikan kembali ke reksadana, atau instrument investasi lainnya seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI) atau membeli emas. Dengan demikian anda sebagai investor telah melakukan diversifikasi investasi ke pasar modal, sektor riil, dan komoditas (emas). Diversifikasi investasi penting dilakukan untuk meminimalkan risiko.
Filosofi investasi jangan menyimpan telur di dalam satu keranjang harus selalu menjadi pegangan investor. Dana investasi yang dialokasikan investor perlu dievaluasi secara berkala, misalnya setiap tiga bulan sekali.
Selain itu, investor juga harus menetapkan batasan alokasi untuk tiap jenis produk investasi, sesuai dengan profil risiko masing-masing. Panduan untuk mengetahui profil risiko bisa diperoleh di tempat investor membeli produk investasi atau berkonsultasi dengan Perencana Keuangan bersertifikat.
Ketika komposisi portofolio investasi sudah berubah karena nilai salah satu jenis produk menjadi lebih tinggi, maka investor harus melakukan penyesuaian alokasi investasi (rebalancing) agar kembali sesuai dengan profil risiko. Cara ini berguna untuk menekan risiko investasi. Dan selalu ingat pula bahwa investasi untuk jangka panjang, jangan terlalu melihat fluktuasi harga produk investasi yang dibeli. (*)

* Penulis Adalah Praktisi Perencanaan Keuangan Bersertifikat Internasional, CFP (Certified Financial Planner).
read more...

Tuesday, June 24, 2014

Kesalahan Dalam Mengatur Keuangan

Rayner Tannya, CFP

Oleh: Rainer Tannya, CFP
* Pengatur Keuangan, Tinggal di Palopo

Mengatur keuangan tidaklah semudah yang dipikirkan dan diucapkan bagi kebanyakan orang. Sering kali ketika komitmen untuk mulai berhemat muncul. Godaan barang-barang diskon membuat anda terpaksa kembali menghabiskan seluruh gaji anda. Bagaimana agar kita dapat tetap on-track dalam mengatur keuangan keluarga? Berikut 7 kesalahan umum yang harus anda hindari untuk meraih tujuan keuangan yang ingin dicapai.

Tidak Memiliki Komitmen yang Kuat
Investasi membutuhkan pengorbanan. Pengorbanan untuk menunda kesenangan saat ini dengan harapan mendapatkan kesenangan yang lebih besar dikemudian hari. Agar memiliki uang untuk diinvestasikan, kita harus mampu menyisihkan sebagian dari pendapatan saat ini.
Banyak orang gagal menyisihkan pendapatan mereka. Alasannya adalah pengeluaran yang lebih besar dari pendapatan. Sebenarnya mereka gagal bukan karena pendapatan yang kurang, akan tetapi karena tidak memiliki komitmen untuk mengatur pengeluaran.
Ingat, pengeluaran tidak akan ada batasnya jika mau memenuhi semua keinginan. Akan tetapi pengeluaran akan menjadi sangat terbatas jika hanya memenuhi ‘apa yang dibutuhkan saja’.
Agar bisa menyisihkan sebagian pendapatan, kita harus mampu melakukan ‘pengorbanan’ seperti menahan beli handphone baru selama yang lama masih berfungsi baik. Membeli sepatu local ketimbang sepatu merek luar negeri. Mengganti satu pak rokok sehari dengan sebutir permen. Mengganti jajan diluar dengan makan bekal dari rumah.
Banyak cara untuk memastikan pendapatan bulanan masih tetap bersisa untuk diinvestasikan. Anda pasti bisa menyisihkan 10-30% pendapatan saat ini. Syaratnya hanya satu, komitmen yang kuat untuk melakukan pengorbanan.

Tidak Memiliki Tujuan yang Jelas
Sah-sah saja jika anda bermimpi menjadi milyarder. Akan tetapi yang menjadi masalah, apakah anda memiliki rencana ataupun tujuan yang jelas untuk mencapainya. Jika anda ingin jadi milyarder. Mulailah pasang target misalnya, menyisihkan 10% dari penghasilan untuk di investasikan. Ketika target tercapai, naikkan menjadi 20%. 
Pasang target belajar tentang saham, atau belajar tentang reksadana. Mulai investasi kecil-kecil dan terus ditingkatkan. Setiap target yang tercapai adalah satu langkah maju menuju mimpi anda.

Investasi Tanpa Memahami Produknya
Tahun 2005, banyak investor reksadana pendapatan tetap menjual rugi reksadana mereka ketika inflasi naik, bunga naik dan harga obligasi yang menjadi isi portfolio reksadana pendapatan tetap tadi menurun tajam, sehingga nilai reksadana mereka pun ikut turun tajam.
Banyak sekali investor saat itu berpikir bahwa reksadana pendapatan tetap, karena kata ‘tetap’ tidak bisa turun. Dan ketika ternyata reksadana mereka turun, mereka tidak siap, dan jual saat harga dibawah. Padahal, jika menunggu satu setengah tahun kemudian untuk menjualnya, mereka bisa jual untung. Ada pula investor yang rugi total setelah membeli saham tanpa fundamental yang jelas. 
Atau investor emas dengan sistem margin yang diberi label syariah harus menanggung rugi ketika harga emas terkoreksi tajam enam bulan terakhir. Cerita seperti ini sangat jamak ditemukan. Kenapa ini terjadi? Karena semua investor tadi melakukan investasi tanpa pernah mempelajari risiko investasi yang bakal mereka hadapi. Akibatnya ketika risiko itu menjadi kenyataan, dan nilai investasi mereka bergejolak, mereka langsung panic dan membuat keputusan yang mereka sesali dikemudian hari.

Mencicil Pembayaran Tagihan Kartu Kredit
Kapal karam banyak diawali oleh lubang kecil. Begitu juga rencana finansial. Banyak yang karam karena lubang yang terus mengalir dari tagihan kartu kredit. Apa gunanya reksadana saham yang dimiliki menghasilkan imbal hasil 20% per tahun ketika saldo tagihan kartu kredit terus membengkak, berbunga 36% per tahun terus melobangi kantong anda. Sebelum investasi, lunasi dulu semua tagihan kartu kredit.

Tidak Membeli Asuransi
Sakit yang memerlukan biaya berobat besar dan kematian adalah dua hal yang paling sering menghancurkan rencana finansial. Ketika sakit, berapa pun biaya akan rela kita keluarkan untuk bisa sembuh. Berhutang juga sering menjadi solusi cepat ketika seluruh penjualan asset anda tidak mencukupi membayar biaya berobat. Jika ini terjadi, semua rencana jangka panjang akan hancur.
Begitu juga kematian pasangan yang menjadi sumber pendapatan utama keluarga, dijamin memberi efek financial yang sama. Oleh karenanya kita perlu menghilangkan risiko ini dengan membeli asuransi.
Asuransi pertama adalah asuransi kesehatan yang memberi proteksi atas pengeluaran besar jika kita ataupun yang orang menjadi tanggung jawab kita mengalami sakit dan memerlukan biaya perawatan yang besar.
Sementara asuransi jiwa baru diperlukan jika kita telah memiliki tanggung jawab terhadap istri ataupun anak. Kita perlu memastikan bahwa mereka masih bisa hidup layak jika kita mendadak meninggal dunia. 
Berapa nilai pertanggungan yang ideal? Bisa bervariasi tapi kisaran umumnya adalah sekitar 7-10X gaji tahunan. Jangan tunda beli asuransi jiwa ini, karena semakin berumur, premi yang anda harus bayarkan akan semakin besar.

Tidak Memiliki Portofolio Saham
Jumlah investor reksadana dan saham di Indonesia sekitar 200.000 orang atau kurang dari 0.1% penduduk Indonesia. Sementara jumlah rekening efek individu di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia), lembaga yang menyimpan dan menyelesaikan transaksi pasar modal, hingga Januari 2014 baru tercatat 400.000 rekening atau hanya 0.16% penduduk Indonesia.
Hal ini mencerminkan masih sangat minimnya pengenalan investor terhadap investasi di pasar modal terutama saham. Padahal, di Negara yang sedang berkembang dengan trend demografi yang sehat seperti Indonesia, saham akan selalu memberikan imbal hasil yang lebih baik dari alternatif investasi lainnya. Kenapa? Karena harga saham dalam jangka panjang akan memberi kompensasi atas risiko inflasi sekaligus merefleksikan potensi pertumbuhan ekonomi jangka panjang.
Banyak orang yang tidak memiliki portofolio di saham karena takut mengambil risiko. Padahal tanpa mengambil risiko, mereka juga akan kehilangan kesempatan mendapatkan imbal hasil yang lebih tinggi.  Apa yang mesti kita lakukan? Kenali risiko tadi dengan mempelajarinya.
Lalu mulai investasi dengan skala yang kecil. Berikutnya setelah pengetahuan dan pengalaman atas risiko dan potensi imbal hasilnya dikenal dengan baik, naikkan eksposure anda secara bertahap, hingga mencapai porsi yang ideal. Berapa porsi yang ideal? Sangat tergantung kepada umur, toleransi atas risiko dan tujuan investasi dan kondisi keuangan.
Semakin muda usia anda, semakin besar portofolio saham yang harus anda miliki dan sebaliknya. Rumus umum yang dipakai untuk menentukan portofolio di saham adalah 100 dikurangi umur. Jadi jika umur anda 20, portofolio di saham adalah 80%, dan obligasi ataupun instrument lain dengan risiko rendah adalah 20%.

Terlambat Memulai
Investasi membutuhkan ‘waktu’ agar bisa bertumbuh seperti yang diinginkan. Seperti halnya waktu yang dibutuhkan menunggu bibit mangga yang ditanam tumbuh menjadi besar dan berbuah lebat.  Investasi paling tepat mulai dilakukan di waktu muda. Karena ketika memulai disaat muda, kita punya banyak waktu membiarkan investasi tadi bertumbuh besar seiring waktu.
Ketika berinvestasi saat muda, instrument investasi yang diambil bisa yang lebih berisiko, seperti saham, dengan harapan imbal hasil yang lebih besar pula. Lalu, jika pun pada awal investasi, kita melakukan kesalahan, masih banyak waktu menunggu investasi itu kembali, dan juga banyak kesempatan untuk memperbaikinya. Beda halnya dengan investasi di waktu tua.
Sisa waktu yang investasi semakin terbatas, sementara ekspektasi imbal hasil akan lebih kecil dibandingkan investasi saat muda, karena tipe investasi yang cocok adalah yang memiliki risiko lebih kecil. (*)
read more...

Wednesday, June 18, 2014

Berani Mendirikan Bisnis

Halim Palatte

Oleh: HM Halim Palatte
* Ketua P3M STIE Muhammadiyah Palopo


Profit oriented sebagai tujuan utama setiap perusahaan. Sedangkan tujuan manajemen keuangan adalah untuk meningkatkan nilai perusahaan. Cara mempertahankan nilai perusahaan, yaitu meningkatkan asset jangka panjang, meminimalkan risiko dan ketidakpastian, meningkatkan nilai penghasilan, dan kesejahteraan pemegang saham (deviden).
Perusahaan yang memperoleh profit yang optimal akan berkembang pesat karena profit menambah modal, sehingga total asset meningkat. Jika asset bertambah, maka jumlah produksi juga bertambah dan menurunkan harga pokok produk per unit. Selanjutnya perusahaan dapat menguasai persaingan dan menambah market share (pangsa pasar).
Perencanaan profit merupakan proses penetapan tujuan dan mengembangkan metode analisis untuk mencapainya.
Tujuan perencanaan adalah untuk melakukan koordinasi dengan departemen anggaran yang datanya diperoleh dari: 1) Departemen penjualan.  2) Departemen produksi. 3) Departemen personalia. 4) Departemen keuangan. 5) Departemen penunjang dalam perusahaan.
Kerjasama antar departemen secara keseluruhan akan mencapai tujuan yang sama (laba). Proses perencanaan profit yaitu memperhitungkan faktor-faktor eksternal dan internal yang berpengaruh dalam proses perencanaan. Kemudian melihat kekuatan dan kelemahan perusahaan serta melihat adanya peluang dan ancaman yang dihadapi.
Cara menyusun anggaran, yaitu menggunakan data laporan keuangan sementara (pro forma) seperti neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan modal sebagai dasar penyusunan anggaran terpadu.
Terdapat tiga keputusan dalam mendirikan perusahaan. Pertama keputusan investasi, Kedua, keputusan pembiayaan, dan ketiga keputusan pembagian dividen kepada pemegang saham. Ketiga keputusan tersebut menjadi pedoman di dalam menyusun studi kelayakan bisnis.
Usulan Investasi sangat dipengaruhi oleh kondisi ekonomi dan politik, kondisi sosial budaya masyarakat, peraturan dan kebijakan pemerintah, dan hasil analisis investasi yang menunjukan layak atau tidak layak. Jika usulan investasi layak secara ekonomis, maka pihak pemodal atau lembaga keuangan bersedia memberikan modal pinjaman sebagai investasi awal.
Sumber pembiayaan investasi berasal dari modal sendiri untuk modal jangka pendek (modal kerja) dan modal pinjaman untuk modal jangka panjang (modal investasi). Kebutuhan modal kerjadan modal investasi harus disusun dengan teliti agar jumlah modal tersebut tidak kurang dan tidak lebih dari jumlah yang dibutuhkan perusahaan. Jika terjadi kesalahan dalam menentukan jumlah modal yang dibutuhkan, maka berdampak langsung padala baru di perusahaan.
Cara memenuhi kebutuhan dana dalam bentuk modal kerja harus memperhitungkan keseimbangan antara “ratio likuiditas dan ratio rentabilitas”. Artinya, bahwa ratio likuiditas bertujuan untuk mempertahankan good will (nama baik) perusahaan dan ratio profitabilitas bertujuan untuk meningkatkan laba perusahaan. Jika ratio likuiditas di prioritaskan, maka perusahaan harus menyediakan modal kerja lebih banyak untuk menjamin pelunasan utang yang segera jatuh tempo.
Hal tersebut menyebabkan profit turun, karena modal operasional berkurang. Jika ratio rentabilitas diprioritaskan, maka perusahaan menambah modal operasional lebih banyak untuk meningkatkan profit. Hal tersebut menyebabkan pelunasan utang lancar tidak tepat waktu dan merusak nama baik perusahaan karena tidak menepati janji pelunasan kreditnya.
Kebutuhan modal kerja dapat dipenuhi melalui kredit jangka pendek atau kredit jangka panjang. Tujuan memilih kedua modal tersebut adalah untuk meminimalkan biaya bungadan mengoptimalkan profit. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut yaitu metode “Jangka Waktu Kritis” yang bertujuan untuk menganalisis jangka waktu penggunaan modal sebagai dasar keputusan apakah menggunakan modal jangka pendek atau modal jangka panjang?
Besar kecilnya kebutuhan modal kerja dipengaruhi oleh (1) Jenisproduk yang dibuat. (2) Jangka waktu siklus operasi. (3) Omzet penjualan tunai atau kredit (4) Kebijakan persediaan bahan dan produk (5) Kebijakan penjualan kredit (piutang) dan persyaratan pelunasannya.
Jika produk yang dihasilkan membutuhkan bahan baku yang terbatas jumlahnya, dan memiliki tingkat kesulitan produksinya, serta siklus pelunasan piutang yang lama, maka pasti membutuhkan modal kerja yang besar. Selain itu, kebijakan penjualan kredit dan kebijakan persediaan bahan baku dan produk jadi dalam jumlah besar, maka memperbesar kebutuhan modal kerja. Kebijakan pelunasan piutang yang cepat dapat dilakukan dengan cara memberikan discount kepada pelanggan agar pembayaran lebih awal dari waktu jatuh temponya.
Beberapa pakar dan pelaku bisinis dengan tegas mengatakan, bahwa mendirikan bisnis harus dimulai dengan percaya pada kemampuan diri dan optimis memperoleh profit dan jangan dimulai dengan memikirkan risiko. Jika seseorang merintis bisnis dan selalu mendahulukan pikirannya pada risiko, maka yakin dan percaya bahwa orang tersebut tidak pernah jadi pelaku bisnis sampai mati. Setiap kegiatan di dunia ini pasti ada risikonya. Jadi risiko itu tidak dipikirkan tetapi diminimalkan.
Jika anda ragu memulai berbisnis, maka disarankan untuk menggunkan tenaga konsultan yang mampu berpikir global dan bertindak lokal, artinya mampu melihat peluang pasar internasional (eksporimpor) disesuaikan dengan kebutuhan dan potensi daerah.
Di daerah memiliki peluang bisnis yang sangat luas karena adanya dukungan pemerintah dengan menyediakan kredit program dan didukung pula daya beli masyarakat yang tinggi.
Jadilah pelaku bisnis yang sejati dengan tetap berpegang teguh pada kejujuran dan prinsip-prinsip bisnis serta percaya kepada semua rekan bisnis yang setia. Tekuni bisnis yang sudah dikuasai dan kembangkan bisnis yang saling bersinerji satu sama lain yang dibutuhkan pasar. (*)
read more...

Monday, June 16, 2014

Reformasi Birokrasi Diawali dari Niat Baik

M Taufiqurrahman

Oleh : Drs M Taufiqurrahman, MSi.
Pemerhati Masalah Pemerintahan, tinggal di Palopo


(Refleksi dari Dari Debat I Kandidat Presiden RI)

Dari debat Kandidat Presiden RI, 9 Juni 2014 malam, tidak lepas dari opini normatif, teoritis atau bahkan filosofis para kandidat ketika berbicara tentang demokrasi, pemerintahan bersih, hukum dan hak azasi manusia. Pada forum seperti ini, biasanya sulit mengharapkan argumentasi praktis/pragmatis, sehingga perspektif filosofislah yang cenderung mengemuka.
Jokowi yang mencoba perspektif pragmatis, hanya mengemukakan konsep terapan sebagai Walikota dan Gubernur, tentang e-Government dan blusukan yang dibahasakan sebagai mendengar dan melaksanakan suara rakyat, halnya dengan Jusuf Kalla bahwa  demokratisasi, penegakan hukum dan hak azasi manusia (HAM) harus diawali dengan keteladanan pemimpin.
Prabowo, mengangkat masalah akses dan asset warga negara terhadap sumber daya ekonomi yang harus dikelolah baik oleh negara, demi meningkatkan kesejahteraan rakyat, bahwa penegakan hukum dan kinerja aparatur negara harus diawali oleh peningkatan kesejahteraannya demi pelayanan untuk kesejahteraan rakyat banyak.
Mendengar dan melaksanakan suara rakyat, keteladanan para pemimpin, dan penguasaan dan pengelolaan negara atas kekayaan  negara, adalah artikulasi dari tujuan yang diusung  para kandidat Presiden RI, mestilah tujuan bersama mereka adalah mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan rakyat bersama yang lebih baik. Tujuan sedemikan itulah yang dapat dibahasakan, dilisankan, ditulis dan dipersaksikan kepada orang-orang.
Hal yang paling mendasar yang juga dapat diartikulasikan namun kebenarannya hanya para kandidatlah yang memahami dan mengetahuinya adalah “niat“. Niat sekalipun dilafadzkan, namun yang sebenarnya hati nuranilah yang menyatakannya.

Niat yang Baik
Innamal a’malu binniyat. Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung dari niat. Amal perbuatan meliputi balasan berupa pahala di akhirat kelak maupun hasil yang dinikmati di dunia. Niatlah yang melancarkan ucapan dan menguatkan perbuatan. Niat yang sebenarnya hanya diketahui oleh masing-masing pribadi namun tidak tersembunyi dari pengetahuan Allah SWT.
Niat yang baik dimurnikan oleh pemahaman dan keyakinan mendasar antara lain bahwa sesungguhnya shalat, ibadah, hidup dan mati  semata-mata hanya untuk Allah Rabb seluruh alam, dan bahwa sesungguhnya penciptaan jin dan manusia semata-mata hanya untuk mengabdi kepadaNya. Demikian pula bahwa kelahiran manusia di atas muka bumi ini telah diawali dengan perjanjian ketaatan manusia kepada Sang Khaliq.
Niat yang baik membuahkan sifat jujur, teguh dalam pendirian, ikhlas, sederhana. Sifat yang baik akan membuahkan sikap yang berani, tegas, bertanggung jawab, cerdas,  disiplin, peduli, toleransi, dan terbuka.
Sikap yang baik seperti inilah yang dapat melahirkan tujuan seperti mendengar dan melaksanakan suara rakyat, memimpin dengan memberi keteladanan, dan pengerahan kekuasaan negara untuk mengelolah kekayaan negara dengan baik demi kesejahteraan rakyat.
Niat, sifat, sikap dan tujuan ini pula yang seharusnya menjadi inti dari pembangunan demokrasi, pemerintahan yang bersih dan penegakan hukum sesuai tema Debat I Presiden RI, pada malam 9 Juni 2014 yang dipublikasi oleh sejumlah TV Nasional sehingga disaksikan oleh warga seantero negeri.

Keteladanan
Urgensi keteladanan adalah sebagai kewajiban moral dan sebuah pendekatan atau strategi. Pada pelajaran pengantar ilmu administrasi dan manajemen, dijelaskan bahwa administrasi terdiri dari unsur statis dan dinamis, unsur statis adalah organisasi sedangkan unsur dinamis adalah manajemen. Inti dari manajemen adalah kepemimpinan, inti dari kepemimpinan adalah pengambilan keputusan, inti dari pengambilan keputusan adalah keteladanan.
Dalam salah satu ayat Al Qur’an, dinyatakan bahwa sungguhnya pada diri Rasulullah terdapat suri teladan yang baik. Para nabi dan rasul lainnya pun, strategi pengajarannya antara lain adalah dengan banyak memberikan keteladanan.  
Dalam tradisi dan khasanah nilai budaya lokal Bugis maupun Luwu di Sulawesi Selatan pun mengajarkan tentang keteladan, seperti anjuran untuk memerintahkan atau melarang untuk melakukan sesuatu, namun yang memerintahkan telah terlebih dahulu melaksanakannya.
Pada filosofi dasar dunia pendidikan nasional dikenal ungkapan ingngarso sung tulodo, ing madio mangun karso, tut wuri handayani. Artinya di depan memberi teladan, di tengah menyemangati, dan di belakang memberi motivasi atau dorongan. Demikian pula peribahasa yang lazim dipahami yaitu “Guru kencing berdiri, murid kencing berlari“.
Dalam konsepsi dan teori birokrasi, birokrasi dipahami sebagai organisasi besar dengan struktur yang tegas dan dengan pembagian tugas yang jelas. Sifat birokrasi cenderung kaku dan bekerja secara instruksional, dengan sifat ini, maka keteladan pemimpin dalam birokrasi akan memberi warna yang tegas pada birokrasi. 

SDM yang Baik
Agar  birokrasi sebagai organisasi besar yang mengatur banyak kepentingan berkerja baik dan maksimal, maka perlu diisi dengan sumber daya manusia (SDM). Dalam ilmu manajemen dikenal ungkapan “The gun behind the man, not the man behind the gun”.  Maka struktur birokrasi yang bersusun dan berlapis seyogyanya diisi dengan SDM yang baik. Selanjutnya persona dari SDM yang baik akan menjadi teladan yang baik pula di level manapun pada struktur di birokrasi.
Dalam pengantar ilmu hukum, sekiranya ada pilihan dalam penegakan hukum, antara pilihan sistem yang baik namun manusia buruk, atau sistem yang buruk tapi manusia yang baik, sebaiknya memilih pilihan kedua.

Sistem yang Baik dan Hasil yang Baik
Organisasi birokrasi yang besar dengan urusan yang banyak akan  bekerja maksimal  dengan SDM yang baik dilengkapi dengan sistem yang baik pula. Sistem yang baik akan melengkapi kekurangan pada SDM dan kesinambungannya. Sistem ini meliputi rekrutmen, penempatan dengan prinsip “The right man on the right job place” dan pemberian penghargaan dan sanksi (reward and punishment). Kombinasi antara SDM dan sistem yang baik inilah yang lebih menjamin keberhasilan reformasi birokrasi yang penyembuh penyakit kronisnya di Indonesia saat ini yaitu nepotisme, kolusi dan korupsi (NKK).
Manusia wajib berikhtiar, Allah SWT yang pada akhirnya menentukan segalalanya, namun janji-Nya. Keburukan dan kebaikan sebesar zarrah pun akan dibalasNya. Wallahu a'lam bissawab. (*)
read more...

Saturday, June 07, 2014

Pentingnya Solidaritas Muslim

Oleh: Ibrahim Halim, S.Pd.I
* Dosen STIE Muhammadiyah Palopo

Segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw, keluarga dan sahabatnya dan para pengikutnya.
Dalam Hadis shahih, disebutkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam (saw) bersabda, “Perumpamaan kaum mukminin dalam hal kecintaan, rahmat, dan perasaan di antara mereka adalah bagai satu jasad. Kalau salah satu bagian darinya merintih kesakitan, maka seluruh bagian jasad akan ikut merasakannya dengan tidak bisa tidur dan demam”.
Dalam hadis lainnya Rasulullah saw, bersabda, “muslim yang satu dengan muslim yang lainnya seperti sebuah bangunan, saling menguatkan satu dengan yang lainnya,” sabdanya sambil menjalinkan jari-jemari beliau.
Dalam hadis yang lainnya, Rasulullah saw, juga bersabda, “barangsiapa memenuhi kebutuhan saudaranya muslim, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya”.
Hadis-hadis dan dalil-dalil lainnya dari Alqur’an dan Assunnah, menunjukkan pentingnya solidaritas sesama muslim. Hendaknya setiap muslim senantiasa berusaha memperhatikan dan peduli dengan keadaan muslim yang lainnya di manapun ia berada.
Hakekat dan inti dari solidaritas islami adalah tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, saling menjamin, saling berlemah lembut, saling menasehati dalam hal kebenaran, dan bersabar atasnya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk sosial, yang mana ia memerlukan yang lainnya dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Setiap individu manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga diperlukan kerjasama untuk saling melengkapi.
Allah ta’ala berfirman,
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (QS Al-Ma’idah: 2)
Dalam ayat tersebut, Allah memerintahkan hambaNya untuk selalu tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan serta memperingatkan dari kerjasama dalam perbuatan dosa dan pelanggaran.
Ayat ini bersifat umum, baik dalam perkara-perkara duniawi maupun akhirat. Tidak diragukan lagi hal ini, termasuk kewajiban seorang muslim yang paling penting, baik secara individu maupun kelompok. Dengan hal itulah kebaikan akan tercapai bagi kaum muslimin, agama menjadi tegak, problematika-problematika teratasi, dan barisan mereka menjadi kokoh untuk menghadapi musuh-musuh mereka. Dengan itulah tercapai kebaikan di dunia dan akhirat.
Termasuk wujud dari solidaritas islami adalah beramar ma’ruf nahi munkar, berdakwah ilallah, dan memberi petunjuk manusia pada sebab-sebab kebahagiaan di dunia dan akhirat. Termasuk di dalamnya juga, membimbing orang-orang yang terbatas pengetahuan agamanya, menolong orang-orang yang dizolimi, dan mencegah orang-orang yang zolim atas yang lainnya.
Kondisi umat Islam hari ini, menuntut kita untuk senantiasa bahu-membahu saling menolong sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Sebagian membantu dengan hartanya, sebagian dengan tenaganya, sebagian dengan ilmu dan pikiran yang ia miliki. Sekecil apapun kontribusi kita bagi kaum muslimin, Allah swt pasti membalasnya, Allah berfirman,
Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya. (QS Saba’: 39)
Dalam ayat lain, Allah swt  juga berfirman, Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasannya) di sisi Allah, sebagai balasan yang paling baik dan paling besar pahalanya. (QS Al Muzammil: 20)
Termasuk solidaritas Islami adalah menjaga persatuan di antara kaum muslimin dan melakukan perbaikan di antara kaum muslimin yang berselisih. Allah berfirman,
Orang-orang beriman itu, sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu, dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (QS Al Hujurat: 10)
Dia ta’ala juga berfirman, bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu. dan ta’atlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang  yang beriman (QS al Anfal: 1)
Jelas bahwa kaum muslimin seluruhnya saudara satu dengan yang lainnya, meskipun berbeda-beda warna kulit dan bahasa mereka. Meskipun kampung dan Negara-negara mereka terpencar, Islam telah menyatukan mereka diatas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Allah berfirman, dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni’mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’mat Allah, orang-orang yang bersaudara. Dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS Al Imran: 103)
Untuk itu, Islam melarang hal-hal yang dapat memicu perselisihan dan perpecahan diantara kaum muslimin, seperti saling mencurigai, saling memata-matai, saling bersu’udzan, dan lainnya.
Sungguh indah wasiat dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam,  “Jangan kalian saling hasad, jangan saling melakukan najasy, jangan kalian saling membenci, jangan kalian saling membelakangi, jangan sebagian kalian membeli barang yang telah dibeli orang lain, dan jadilah kalian sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara muslim bagi lainnya, karenanya jangan dia menzhaliminya, jangan menghinanya, jangan berdusta kepadanya, dan jangan merendahkannya. Ketakwaan itu di sini -beliau menunjuk ke dadanya dan beliau mengucapkannya tiga kali. Cukuplah seorang muslim dikatakan jelek akhlaknya jika dia merendahkan saudaranya sesama muslim. Setiap muslim diharamkan mengganggu darah, harta, dan kehormatan muslim lainnya.”
Semoga Allah menjadikan kita dan kaum muslimin seluruhnya, sebagai orang-orang yang saling bersaudara, saling mencintai dan menyayangi, serta saling menasehati dalam kebaikan dan ketaqwaan.
Semoga Allah menjadikan kita dan kaum muslimin semuanya menjadi orang-orang yang berpegang teguh dengan KitabNya dan Sunnah nabiNya, karena hanya dengan hal itulah persatuan kaum muslimin diatas kebenaran akan tercapai. Dan akhirnya hanya kepada Allahlah kita menyerahkan seluruh urusan kita, Dialah yang Maha Mampu atas segala sesuatu.
Allah berfirman, walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. (QS Al-Anfal: 63).
Semoga bermanfaat, Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulallah saw serta keluarga dan sahabatnya. (*)
read more...