Sunday, December 30, 2012

PKBGT; Dorong Kaum Bapa Rajin Beribadat

* Komunitas Persatuan Kaum Bapa Gereja Toraja (PKBGT) 
Dorong Kaum Bapa Rajin Beribadat

Kaum laki-laki sering tidak rajin melakukan ibadah. Untuk itulah, Persatuan Kaum Bapa Gereja Toraja (PKBGT) ini hadir. Komunitas ini hadir untuk menjadi daya pikat tersendiri dalam beribadat, untuk datang ke gereja. Lalu seperti apa komunitas ini?

Laporan: Abd Rauf

Komunitas PKBGT Jemaat Imanuel Klasis Palopo ini lahir pada 28 Desember 2005 silam. Komunitas ini dilatar belakangi kurangnya kaum laki-laki ikut dalam setiap ibadat di gereja. Sehingga, sebagian dari kaum bapa berinisiatif untuk membentuk persatuan bapa. Itu dimaksudkan agar kaum laki-laki aktif ikut dalam setiap ibadat.

Hal itu dikatakan Ketua PKBGT Jemaat Imanuel Klasis Palopo, Pdt Alex Sambenga SH MH. Dikatakannya, PKBGT ini lahir ratusan tahun setelah Persatuan Kaum Wanita Gereja Toraja (PKWGT). Itu dikarenakan dulunya, kaum bapa dipercaya hanya sebagai jemaat utama. Sehingga tidak usah membentuk persatuan.

"Namun karena belakangan, kaum bapa malas ikut ibadat. Biasanya dengan banyak alasan, karena sibuk, capek dari pulang kerja, atau karena alasan lainnya. Sehingga, kaum bapa hanya menyuruh istri adan anaknya ke gereja. Mereka hanya tinggal tidur atau pergi ke tempat lain," katanya, Jumat 28 Desember 2012.

Alex menambahkan, dari kondisi seperti itulah, maka PKBGT ini dibentuk. Dimaksudkan agar mendorong kaum bapa ikut beribadat. "Sehingga, setelah terbentuknya komunitas ini, kaum bapa yang ikut beribadat, semakin banyak," katanya.

Dia menambahkan, pada mulanya kaum yang aktif pada paduan suara, kemudian mereka membentuk komunitas ini. "Hari ini kami memperingati HUT PKBGT yang ke-7. Semoga ini dapat bermanfaat," katanya. (*)

Aktif Paduan Suara

Persatuan Kaum Bapa Gereja Toraja (PKBGT) Jemaat Imanuel Klasis Palopo ini bukan hanya sekedar komunitas. Komunitas ini juga aktif ikut dalam paduan suara pada setiap kegiatan keagamaan. Seperti syukuran, Natal, dan berbagai acara kerohanian.

Ketua PKBGT Jemaat Imanuel Klasis Palopo, Pdt Alex Sambenga SH MH, mengatakan, komunitas ini sangat aktif dalam kegiatan keagamaan. Terkhusus paduan suara. "Kami selalu aktif paduan suara saat ada ibadatan," katanya.

Selain itu, kata dia, komunitas ini juga sering melakukan kegiatan sosial. Seperti berdah rumah, donor darah, dan Porseni. "Porseni ini dimaksudkan agar bisa menampung bakat para anggota nantinya dalam soal olahraga," ujar Alex.

Alex menambahkan, ke depannya, pihaknya berencana untuk terus meningkatkan kegiatan sosial ini. Sebab hal ini menjadi penting untuk berbuat demi umat. "Kami berharap, kehadiran komunitas ini juga, dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat umum," ujarnya. (*)
read more...

Sunday, December 23, 2012

RMB Modeling Community;Wadah Para Model Berkarakter dan Berbudaya

Para model Palopo yang tergabung dalam RMB Modeling Community
* RMB Modeling Community
Wadah Para Model Berkarakter dan Berbudaya

Terkadang ada banyak anak yang mempunyai bakat menjadi model, namun mereka tidak mempunyai wadah untuk mengekspresikan bakat-bakat tersebut. Sehingga, bakat itu membeku dan tak berguna lagi. Untuk itulah, RMB Modeling Community ini hadir untuk menampung dan membina generasi muda yang memiliki bakat dan minat di dunia modeling. Lalu seperti apa komunitas model yang satu ini?

Laporan: Abd Rauf

RMB Modeling Community ini didirikan pada 21 April 2011 lalu di Palopo. Dengan maksud, hadirnya komunitas ini untuk menampung dan menyalurkan bakat-bakat anak di dunia modeling.

Ketua Umum RMB Modeling Community, Sharma Hadeyang SE MSi, mengatakan, komunitas ini telah berkomitmen menjadi media dan wadah penyaluran bakat-bakat anak muda yang memiliki ketertarikan di dunia modeling. "Komunitas ini mempunyai visi menjadi media dan wadah para model berkarakter dan berbudaya," katanya, Jumat 21 Desember 2012 kemarin.

Sebagai bukti, sampai saat ini, komunitas model ini telah banyak melahirkan model yang berhasil merebut juara pada perlombaan model. Dan mereka terus aktif berlatih untuk membentuk karakter para anggota. Dengan satu tujuan, agar mereka mampu tampil layaknya model profesional.

Komunitas ini mempunyai dewan pembina semuanya orang-orang yang berpengaruh di kota ini. Seperti Wakil Wali Kota Palopo Ir H Rahmat Masri Bandaso MSi, dr Selis Friza SpKK, dan Hj Nurlinda Sabani SE MM.

Sementara yang menjadi dewan pengurus komunitas ini adalah Sharma Hadeyang yang menjadi ketua, Adda Syam sebagai Sekretarisnya, dan Apriliani Kusuma Jaya sebagai bendahara.

Sharma Hadeyang mengatakan, sampai saat ini telah, komunitas ini telah memiliki anggota sekitar 200 orang. Mereka berasal dari model cilik, remaja, dan dewasa. "Mereka ini telah dilatih untuk menjadi model yang berkarakter dan berbudaya," ujarnya. (*)

Enam Model Telah Dilahirkan

PALOPO--- Selama didirikannya, RMB Modeling Community telah banyak melahirkan model-model yang berkualitas. Binaan komunitas ini telah melahirkan enam model yang telah berhasil merebut juara pada beberapa lomba.

Seperti Duta Anti Narkoba Sulsel We Sugra Dewi, Duta Bunga Sulsel Apriliani Kusuma Jaya, Duta Pemilukada Damai Palopo kategori putra dan putri, Axel Reynaldo dan Mayangsari Kasim, dan Duta Pajak Palopo kategori putra dan putri, Afandi Sukri dan Hutami Sabrah.

Ketua Umum RMB Modeling Community, Sharma Hadeyang, mengatakan, pihaknya akan trus berusaha untuk mencetak model yang berkarakter nan berbudaya. "Mudah-mudahan, dari tahun ke tahun, kami tetap eksis dan menghasilkan model-model yang berkualitas yang mampu menembus taraf nasional," ungkapnya. (*)

read more...

Thursday, December 20, 2012

Disarankan RMU Dikelola Perusda

* Dari Kunjungan Kerja DPRD Palopo di Sidrap

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palopo bertandang ke Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap). Itu guna melakukan konsultasi mengenai pengelolaan mesin rice milling unit (RMU), bersama Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispernak) dan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kota Palopo, Rabu 19 Desember 2012 kemarin.

Laporan: Abdul Rauf

Sidrap yang merupakan daerah penyandang pangan terbesar di Sulsel ini, menjadi pilihan untuk dilakukan konsultasi mengenai penggunaan mesin RMU. Sebab, menurut Kepala Dinas Pertanian Sidrap, Samuel K, dari data 2011, mesin penggiling yang ada di sana telah mencapai sebanyak 324 unit. Masing-masing 40 unit mesin skala besar, 209 unit skala menengah, dan 75 unit mesin RMU, atau yang termasuk dalam skala kecil.

Persoalan pengelolaan mesin RMU, Sidrap sudah tidak dipertanyakan lagi. Namun di sana tak satu pun unit penggiling padi itu milik pemerintah. Semuanya milik swasta. Bahkan, Samuel juga mengaku, kalau bantuan mesin RMU yang sama diberikan kepadanya, tahun 2008 silam, belum juga dioperasikan. "Masih banyak alat yang kurang, jadi masih membutuhkan suntikan dana APBD, sehingga kami belum operasikan itu," kata Samuel.

Rombongan yang dipimpin Ketua Komisi III DPRD Kota Palopo, Alfri Jamil SE MSi, itu mengungkapkan kalau kunjungan itu bertujuan untuk berbagi ilmu dan pengalaman mengenai pengelolaah mesin RMU.

Wakil Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Sidrap, Rauf Ambo Dalle mengatakan, sebaiknya mesin RMU itu dikelola Perusahaan Daerah (Perusda). Sehingga, akan dapat menyumbang banyak PAD jika dikelola Perusda. "Kemudian, produksinya itu dijadikan beras kepala, dan dijual ke luar daerah. Sehingga, PAD langsung masuk ke kas daerah," katanya, yang juga mengaku kalau dirinya berasal dari Bastem, saat menerima kedatangan rombongan DPRD Kota Palopo.

Anggota DPRD Sidrap lainnya, H Hamka SP, mengatakan kalau dikelola pihak ketiga, maka akan banyak masalah. Kalau memang mau, jangan ditarget terlalu tinggi. Sehingga mereka bisa bernafas lega. "Tapi saya kira, Perusda itu penting. Sebab jika dikelola dengan baik, maka dapat menyumbang PAD yang cukup besar," katanya, yang juga mengaku kalau dirinya beristri gadis Palopo.

Dikatakannya juga, kalau gabah yang digiling di Sidrap, ada juga berasal dari Luwu, seperti Padang Sappa dan Walmas. Selain itu, pengusaha di sana juga bahkan mengambil gabah sampai ke Masamba dan Kendari. "Biasanya, gabah dari sana kita ambil, tapi kalau sudah digiling, sekitar satu atau dua bulan kemudian, kami mengirim lagi beras yang telah digiling di sini. Sebab di sana memang berasnya cepat habis. Beras kami ini banyak beredar di Pasar Sentral Palopo, Belopa, dan Padang Sappa," ujar Hamka.

Dalam kesempatan itu, hadir Kadispernak Kota Palopo Drs Abdullah MP serta dua orang Kabidnya, Kepala Badan Ketahanan Pangan Kota Palopo Hasanuddin, Ketua Komisi III, Alfri Jamil serta Anggota Komisi III, H Henry Ghalib, Dahri Suli, dan Rudy Sukarny. (*)

http://www.palopopos.co.id/?vi=detail&nid=58262
read more...

Thursday, December 13, 2012

Berharap Jadi Anak yang Berguna Bagi Sesama


* Melirik Kelahiran Anak Pada Tanggal Cantik, 12-12-12

Kelahiran seorang anak, bagi orangtua pasti merupakan hal yang sangat membahagiakan. Tapi kebahagian itu akan berbeda, dan jauh akan lebih menggembirakan jika anaknya lahir pada tanggal yang dianggap cantik dan unik ini. Tanggal 12 bulan 12 dan tahun 2012 (12-12-12).

Laporan: Abd Rauf

Fenomena ini, bagi sebagian orang, Rabu 12 Desember kemarin sangat dinantikan. Bahkan ada orang yang sengaja menunggu sampai Pukul 12.00 tanggal 12, bulan 12, dan tahun 2012 untuk melakukan ritual pernikahan dan acara lainnya. Bahkan, ada yang sengaja menunggu anaknya lahir pada tanggal unik kemarin.

Mereka sengaja memberi obat memperlambat lahir dan menunggu pukul 12.00 waktu setempat untuk dilakukan operasi sesar, dan jadilah anaknya lahir pada pukul 12.00 tanggal 12 bulan 12 dan tahun 2012 (12-12-12-12).

Nah salah satu bayi beruntung yang lahir di tanggal cantik itu di RS Ibu dan Anak St Madyang Kota Palopo, sekira pukul 9.00 Wita, yang sempat ditemui Palopo Pos, ayah dari sang bayi itu menyatakan perasaan bahagianya saat bayi yang berjenis kelamin laki-laki lahir pada tanggal cantik itu. "Ada perasaan bahagia bercampur haru yang saya rasakan. Apalagi bayi ini merupakan anak pertama kami," kata sang ayah, Muh Angga Wasita.

Bapak yang berumur 29 tahun ini berharap, agar anaknya yang pertama ini bisa menjadi anak yang berguna bagi sesama. "Saya hanya berharap, mau jadi apa saja bisa, yang penting dapat berguna bagi sesama, agama, bangsa, dan negara," ujarnya, yang merupakan warga Amassangan, Desa Pao, Kecamatan Malangke Barat, Luwu Utara.

Bayi yang lahir hasil pernikahannya dengan Ani Akan Lotong itu diberinya nama Muhammad Hafidz Azzikra. Orangtua dari sang bayi mungil itu adalah keduanya guru di SMAN 1 Malangke Barat. Angga menceritakan, dirinya yang menikah pada 30 Juni 2011 lalu, baru dianugrahi anak sekarang.

"Kelahiran bayi itu sebenarnya bidan yang pernah memeriksanya telah memperkirakannya pada tanggal ini. Dan perkiraan bidan tersebut terbukti. Meski tadi (kemarin, red) kelahiran bayi saya lewat operasi sesar. Sebab dokter mengatakan tidak bisa melahirkan normal karena ibunya lagi menderita hipertensi, tekanan darah tinggi. Berat bayi saya 2,8 kilogram. Alhamdulillah sehat," katanya. (*)

Palopo Pos, Edisi 13 Desember 2012
read more...