Tuesday, April 28, 2009

Keunikan Permandian Air Panas Erebambang

(Melirik Potensi Wisata Alam Erebambang Pencong Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa)

Air panas. Itulah jualan yang ditawarkan kawasan wisata alam Erebambang. Kalau anda ingin mandi dengan air panas yang alami, silahkan segera ke tempatnya. Letaknya tak begitu jauh dari kota Makassar. Hanya sekitar 4 jam perjalanan. Lebih jauh Dibanding ke Lejja-Soppeng. Itupun karena jalanannya belum mulus. Sekitar 5 kilometer jalanan yang masih pengerasan. Belum aspal. Perjalanan dua setengah jam lebih seandainya jalanan sudah mulus.
Memasuki kawasan Kecamatan Biring Bulu sudah mulai terlihat gunung yang dipenuhi jagung. Seakan tak ada tanaman lain. Masyarakat di sana hidup dari menanam jagung. Makanya hampir tak terlihat lagi hutan. Semua bukit, gunung dan lembah sudah dipenuhi oleh tanaman khas masyarakat sekitar permandian air panas itu.
Warga yang tinggal di sekitarnya, jarang tinggal di rumahnya pada waktu siang. Mereka sibuk semua di kebunnya. Habis panen tanam lagi. Begitulah seterusnya. Masih sangat sedikit rumah yang ada di sekitar wisata. Belum sampai 30 buah rumah.
Erebambang orang penduduk di sana menamainya. Nama itu berasal dari bahasa Makassar. Ere atau je’ne’ dapat diartikan air. Dan bambang berarti panas. Karena tempat itu airnya panas. Maka disebutlah Erebambang yang bearti air panas. Wisata itu terletak di Desa Pencong Kecamatan Biringbulu Kabupaten Gowa.
Di sana ada hal yang berbeda dengan permandian air panas yang lain. Kalau yang lain airnya Cuma ada yang panas. Di sini terdapat juga air yang dingin. Mata air yang panas dengan yang dingin agak berdekatan. Hanya sekitar 40 meter saja. Jadi kalau bosan dengan yang panas, anda boleh menikamati yang dingin. Tapi yang dingin belum dibuatkan kolam khusus. Bentuknya masih kayak sumur.
Permandian ini belum ramai dikunjungi wisatawan. Walau pihak dinas Pariwisata telah membangun infrastrukturnya. Berupa gerbang kawasan masuk permandian. 3 kolam renang dan beberapa sarana penunjang lainnya. Namun menurut warga yang tinggal di sana, permandian itu masih belum ramai. Kecuali kalau hari-hari libur. Itupun belum terlampau banyak.
Salah seorang warga yang tinggal di sekitar permandian, Daeng Lallo, yang sempat ditanya mengatakan bahwa kurangnya pengunjung disebabkan oleh sarana transportasi yang belum mendukung. Seperti jalanan akses ke sana. Namun ia juga mendengar kabar bahwa jalanan akses menuju Erebambang akan segera diperbaiki. Tapi, lanjut Daeng Lallo, proyek itu bukan dari pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa. Namun bantuan dari Pemkab Jeneponto.

Mitos
Ada hal yang unik. Sudah menjadi mitos bagi penduduk yang tinggal di sekitar sana. Bahwa siapa yang ingin apa yang dicita-citakannya lekas tercapai, maka hendaklah ia mengikat akar yang ada dalam kawasan air panas itu. Sembari meniatkan agar apa yang diinginkannya lekas terkabul dan berjanji akan kembali melepas ikatan itu jika keinginannya telah tercapai.
Hal ini terlihat dengan banyaknya ikatan yang ada pada akar pepohonan di sana. Ikatannyapun bermacam-macam. Ada yang mengikat langsung akar. Dan banyak pula yang mengikat akar dengan kantong plastik dan semacamnya yang dapat diikatkan.
Menurut warga, sudah banyak yang terbukti saat selesai mengikat, apa yang diniatkan tadi mudah dan lekas tercapai. Namun banyak juga yang tidak. Kebanyakan yang datang mengikat adalah orang yang ingin lekas mendapatkan pasangan hidupnya. Enteng jodoh dan mudah rezki. Banyak pula di antara mereka yang datang bersama kekasihnya. Lalu mengikat salah satu akar agar mereka sampai pada pelaminan.
Namun menurut warga, jika orang yang telah mengikat dan cita-citanya sudah tercapai dan tidak kembali melepaskan ikatan itu, maka ia akan mendapat musibah. Entah itu sakit atau hidupnya akan susah. Makanya jangan coba-coba kalau hanya main-main. Tempatnya agak keramat. Tapi kalau penghuninya tidak diganggu, mereka juga tidak bakal mengganggu pengunjung. Intinya jangan kurang ajar dan sombong.
Di sana suasanya masih sangat sunyi. Kecuali kakalu hari libur. Sudah banyakan orang. Tapi walaupun sunyi, pengunjung yang membawa kekashnya tidak bisa leluasa bermesra-mesraan. Karena jika berbuat tidak etis, maka penghuninya akan marah. Bukan hanya itu, jika ada warga pun yang lihat maka anda siap-siap dikebukin sampai babak belur. Atau dinikahkan langsung oleh pak Imamnya di sana.
Bagi anda yang penasaran. Atau anda ingin berkunjung ke sana. Jangan lupa siapkan dulu mentalnya. Harus mental pengembara. Atau paling tidak pendaki. Karena jalanannya masih mengerikan. Pengerasan sudah tidak teratur lagi. Belum lagi pendakian dan penurunan. Initinya harus kuat. (Kumpulan Cerpen atau Rumah Komunikasi).

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "Keunikan Permandian Air Panas Erebambang"

Post a Comment