Sunday, September 13, 2009

Analisis framing


Bermula dari Pertanyaaan.

* Hari ini terjadi demonstrasi para buruh di Surabaya yang menuntut kenaikan gaji.Tapi media malah sibuk meliput masalah kunjungan Presiden SBY ke Korea Selatan dan Vietnam

* Pada waktu terjadi kebakaran di Makassar, tapi media-media lokal lebih sibuk meliput kunjungan Jusuf Kalla kebeberapa daerah dalam rangka kampanye pilpres?

* Kenapa acara indonesian idol di liput besar-besaran, sementara kemiskinan warga Papua tidak pernah diberitakan oleh media?

* Kenapa satu peristiwa diberitakan sementara peristiwa yang lain diberitakan? Kenapa sisi yang ini dibicaraka sementarasisi yang itusama sekali tidak dibahas? Semua pertanyaan itu mengarah kepada pentingya melihat framing atau bingkai dalampemberitaan media

Dalam analisis framing yang ditekankan adalah bagaimana berita dibingkai? sisi mana yang ditekankan dan sisi mana yang hendak dilupakan analisis framing dapat digambarkan sebagai analisis untuk mengetahui bagaimana realitas (peristiwa, paktor, kelompok, atau apa saja) dibingkai oleh media.pembingkaian tersebut melalui proses yang disebut kontruksi. Disini, realitas sosial dimaknai dan dikontruksi dengan makna tertentu.

Dalam ranah penelitian media, analisis framing masuk dalam pradikma kontruksionis. Pandangan ini dipengaruhi oleh berger dan luckman.

Media bukanlah satu saluran yang bebas memberitakan sesuatu apa adanya.mediajustru bersipat subyektip dan cenderung mengkonstruksi realitas. Analisis framing bertijuan untuk mengetahui bagaimana realitas dikonstruksi oleh media.dengan cara dan teknik peristiwa itu ditekankan dan ditonjolkan. Apakah dalam berita itu ada bagian yang dihilangkan, lupuk,atau sengaja disembunyikan dalam pemberitaan.

Analisis framing adalah metode untuk melihat cara bercerita(histori telling)media atas suatu peristiwa. Cara bercerita itu tergambar pada ’cara melihat’temadak realitas yang dijadikan berita. Sebagai suatu metode, analis framing banyak mendapat pengaruh dari sosiologi dan pisiologi.dan sosiologi, terutama sumbangan pemikiran dari peterberger dan erfing goffman. Dari psikologi adalah sumbangan dari teori yang berhubungan deng skema dan kognisi,dalam ranah penelitia media, analisis framing masuk dalam pradikma konstruksionis. Pandangan ini dipengaruhi oleh berger dan lukman.

Media dan berita dilihat dari para dogma konstruksionis. Fakta peristiwa adalah hasil konstruksi realitas itu bersifat subjektif. Realitas hadir karena konsep subjektif wartawan. Realitas hadir sudut pandang tertera dari wartawan.


----------------------------

M. Yusran darmawan

Disampaikan pada perkuliaan
Di Universitas Islam Negrei (UIN) Alauddin Makassar 2 Juni 2009




Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "Analisis framing"

Post a Comment