Saturday, September 14, 2013

Catatan Perjalanan Kunker Arjuna-Markus Nari di Rampi (1); Adatnya Masih Kental, Ongkos Ojek Rp1,5 Juta

DISAMBUT. Anggota DPR RI, Markus Nari dan Bupati Luwu Utara, Arifin Junaidi saat berkumpul dengan tokoh masyarakat Rampi yang masih kental dengan adat dan budayanya.

Catatan Perjalanan Kunker Arjuna-Markus Nari di Rampi (1)
Adatnya Masih Kental, Ongkos Ojek Rp1,5 Juta 

Menuju Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara (Lutra), Provinsi Sulsel, butuh waktu tiga hari dan dana yang tidak sedikit. Jarak antara Rampi-Masamba, ibu kota Lutra, sebenarnya hanya berjarak sekitar 80 kilo meter (km), namun karena akses jalannya yang buruk sehingga menelan waktu tiga hari untuk tiba di wilayah terpencil tersebut. Itu hanya bisa menggunakan kendaraan roda dua dan jasa ojek.

Laporan: Abd Rauf

Akses jalan darat sangat mengerikan, karena yang dilalui hanya setapak, jika tergelincir sedikit langsung masuk jurang. Belum lagi tanjakan yang begitu tajam membuat hati berdebar-debar.
Sepeda motor jika tidak ditarik dengan tali, maka tidak akan bisa melewati tanjakan.
Jika masyarakat Rampi hendak ke Masamba, harus berombongan dengan maksud bisa saling membantu di perjalanan, begitupun sebaliknya jika warga luar ingin ke Rampi juga berombongan.
Di sepanjang jalan, tersedia pondok-pondik kecil tempat istirahat jika malam tiba. Masyarakat sengaja membuatnya. Jika capek, maka istirahat untuk menikmati bekal yang memang sejak pergi telah dipersiapkan.
Jika menggunakan jasa ojek pulang pergi harus membayar Rp1,5 juta dengan jarak tempuh paling cepat satu hari penuh. Dan juga harus menyiapkan bekal makan di perjalanan.
Namun demikian, saat ini pemerintah daerah telah menyiapkan Bandara sebagai alternatif transportasi bagi masyarakat Rampi. Jarak tempu lewat udara, kalau cuaca bagus, hanya berkisar 20 menit dari Bandara Masamba. Tersedia pesawat Susi Air.
Seperti yang dilakukan Bupati Lutra, Drs H Arifin Junaidi MM, bersama Anggota DPR RI, Dr Ir Markus Nari MSi, ke Kecamatan Rampi, Lutra. Mereka  memilih lewat udara. Namun perjalanan lewat udara pada awal pekan ini, Senin 9 September lalu,  Masamba-Rampi sempat dilanda cuaca buruk.
Perjalanan yang seharusnya ditempuh dengan waktu 20 menit, terpaksa harus ditempuh 50 menit karena dilanda cuaca buruk. Jarak pandang hanya 5 km. Berangkat sekitar pukul 07.40 wita sampai sekitar 08.30 wita.
Hampir semua penumpang pesawat Susi Air sempat tegang, bahkan ada yang sudah pucat karena khawatir akan terjadi yang sesuatu yang membahayakan. Pesawat sempat memutar-mutar untuk mencari jalan untuk menghindari kabut tebal. Penerbangan yang dipimpin pilot Jose itu sempat terbang sampai wilayah Sulawesi Tengah. Dari udara terlihat wilayah Sulteng.
Namun akhirnya, pesawat itu mendarat dengan selamat di bandara. Ketegangan dalam perjalanan menuju Rampi ini seakan terbayar lunas setelah sampai di Rampi dengan sambutan hangat masyarakat.
Rombongan Bupati Lutra dan Anggota DPR RI disambut dengan tari tradisional. Ditambah dengan sambutan hangat masyarakat dan pelajar mulai SD, SMP, sampai SMA se kecamatan Rampi. Jejeran itu begitu panjang, mulai dari bandara sampai di halaman Mess Pekab Lutra yang akan diresmikan.
Arjuna, sapaan akrab Arifin Junaidi, bersama Markus Nari, datang ke Rampi untuk meresmikan Mess Pemkab Lutra di sana, juga dirangkaikan dengan peresmian rabat beton untuk tahun anggaran 2012 lalu sejauh 10 km.
Rampi masih memiliki adat yang terbilang kental. Hampir semua permasalahan diselesaikan secara adat. Nyaris tidak ada masalah yang sampai ke pengadilan. "Saya berharap, para tokoh adat dan agama bisa mempertahankan hal ini. Pak Tokey (sebutan untuk tokoh adat Rampi, red) harus mempertahankan kebiasaan ini. Persaudaraan di sini masih sangat luar biasa. Untuk itu, jangan biarkan karena suku, agama, dan kepentingan apa pun itu memecahkan persaudaraan masyarakat di sini," pesan Arjuna, saat memberikan sambutannya pada peresmian Mess Pemkab di Rampi. (*)
Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

1 komentar: on "Catatan Perjalanan Kunker Arjuna-Markus Nari di Rampi (1); Adatnya Masih Kental, Ongkos Ojek Rp1,5 Juta "

Post a Comment