Monday, September 16, 2013

Kunker Arjuna-Markus Nari ke Rampi (3); Lapisan Tanahnya Mengandung Emas

Nampak mesin pendulang emas yang dimiliki masyarakat Rampi. Mesin sederhana ini digunakan sebagai alat bantu pencarian emas.
Kunker Arjuna-Markus Nari ke Rampi (3)
Lapisan Tanahnya Mengandung Emas

Selain bercocok tanam, masyarakat Rampi meluangkan waktunya untuk pergi mendulang emas. Besar kemungkinan daerah terpencil ini memiliki banyak ketersediaan emas yann dapat menjadi basis penghasil emas di Luwu Utara.

Laporan: Abd Rauf

Emas itu terdapat di lapisan tanah di wilayah Rampi. Masyarakat melakukan pencarian dengan mempergunakan alat-alat yang sederhana dan apa adanya. "Sepertinya masyarakat tidak begitu sulit mendapatkan emas, hanya saja teknik dan cara pencarian masih sangat sederhana," kata Bupati Luwu Utara, Arifin Junaidi (Arjuna) ketika berada di wilayah tersebut pekan lalu.
Untuk mendapatkan emas pada kedalaman tertentu, otomatis tidak akan terjangkau dengan kondisi peralatan yang sangat sederhana, berbeda jika pencarian dilakukan dengan menggunakan teknologi akan lebih mudah.
Masyarakat berharap agar pemerintah daerah sebaiknya melakukan survey lokasi sebagai kegiatan awal yang diperlukan untuk mengetahui jumlah ketersediaan emas, posisi atau letak emas, dan kedalaman emas dari permukaan tanah di Rampi, karena siapa tahu wilayah Rampi merupakan daerah penghasil emas.
Menurut masyarakat Rampi, tanah di sekeliling kampung mengandung emas. Bukit yang menjulang juga banyak mengandung emas. "Masyarakat disini mendulang emas dengan memakai mesin dinamo. Satu karung tanah yang diambil dari bukit bisa menghasilkan 2 gram emas," kata sejumlah warga.
Rampi yang sangat terpencil mendapat julukan surga kecil dengan hamparan hutan masih perawan atau belum terjamah. Sangat cocok dengan para pecinta alam dan petualang sang pencari tantangan.
Masyarakat Rampi sangat senang dengan kedatangan rombongan Bupati Luwu Utara, Arifin Junaidi bersama Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar, Markus Nari.
Kampung ini, Markus Nari menyebutnya sebagai sorga kecil. Karena keramahan dan keindahan alamnya, membuat mata terpesona dan perasaan tenang.
Selain mendulang, masyarakat bercocok tanam kakao, dan kopi. Untuk padi, mereka menanam bukan untuk dijual, namun lebih pada konsumsi sehari-hari. Hasil dari kesuburan tanah Rampi, lebih banyak lari ke luar provinsi.
Kampung ini juga belum ada signal untuk komunikasi handphone, sehingga transformasi budaya masih kurang. Hanya ada televisi yang menggunakan antene parabola. Namun untungnya, masyarakat sudah menikmati listrik. "Yang kami sangat butuhkan di sini adalah akses jalan dan sarana alat komunikasi hanphone. Untuk itu, kami meminta kepada pemerintah untuk bisa mengusahakan agar kita di sini bisa menikmatinya juga," ujar Camat Rampi, Yan Imbo.
Mendengar permintaan warganya, bupati berjanji akan lebih memperhatikan kebutuhan masyarakatnya. "Mengenai sarana telekomunikasi HP, kami akan usahakan bisa sampai disini dengan menggandeng Telkomsel. Akses jalan, Insya Allah, pasti akan ada dialokasikan dana setiap tahunnya untuk perbaikan jalan, sedikit demi sedikit, karena kemampuan anggaran kita terbatas," ujarnya.
Sementara itu Markus Nari juga berjanji akan memperjuangkan di pusat untuk pengalokasikan APBN guna perbaikan jalan menuju Kecamatan Rampi. (*)
Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "Kunker Arjuna-Markus Nari ke Rampi (3); Lapisan Tanahnya Mengandung Emas"

Post a Comment