Friday, June 27, 2014

Memulai Investasi Tanpa Melihat Penghasilan

Rayner Tannya, CFP

Oleh : Rayner Tannya, CFP
* Konsultan Keuangan Genius Financial di Palopo.

Kebanyakan orang menunda investasi karena mengira diperlukan uang dalam jumlah besar untuk memulainya. Dan seiring dengan semakin banyaknya kebutuhan dan keinginan, semakin tertunda pula investasi dilakukan. Padahal, investasi penting untuk mempertahankan bahkan meningkatkan gaya hidup di masa mendatang. Investasi merupakan kewajiban bagi mereka yang tidak ingin daya belinya menjadi berkurang di kemudian hari karena tergerus inflasi.

Apabila Anda merasa penghasilan anda pas-pasan untuk menutupi biaya hidup saat ini, coba lihatlah kembali catatan pengeluaran yang terjadi beberapa bulan terakhir. Lakukan efisiensi dengan membuat "anggaran pengeluaran" agar 10% dari penghasilan bisa dialokasikan untuk dana investasi.
Efisiensi dilakukan dengan merevisi rencana pengeluaran yang bersifat kenyamanan. Misalnya, mengurangi jalan-jalan akhir pekan di pusat perbelanjaan dengan tetap berada di rumah bersama keluarga. Kegiatan bersama keluarga di rumah pasti akan lebih menghemat biaya tanpa mengurangi kebersamaan. Penggunaan mobil pribadi bisa diganti menjadi kendaraan umum atau diganti menggunakan motor, sehingga biaya bahan bakar bisa diturunkan.
Biaya listrik pun bisa dihemat dengan penggunaan AC seperlunya, atau menghentikan penggunaan dispenser pemanas air. Cara lain adalah mengurangi biaya makan diluar rumah dengan membawa bekal dari rumah.
Setelah merencanakan penghematan, pola pikir harus diubah dengan menganggap bahwa penghasilan hanya sebesar 90% dari total dana yang diterima setiap bulannya. Anda hanya dapat membelanjakan sebesar maksimal 90% dan sisa 10% merupakan nilai yang harus diinvestasikan untuk membiayai kenikmatan di masa depan.
Setelah siap melakukan penghematan dan menyisihkan dana investasi sebesar 10% dari penghasilan, investasi harus dilakukan sesegera mungkin. Bila dananya masih sedikit, bisa digunakan dengan membeli reksadana yang hanya membutuhkan investasi minimal Rp.300.000.
Lakukan investasi secara berkala dengan memilih reksadana yang dikelola oleh manajer investasi yang tercatat di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Reksadana juga bisa dibeli di sejumlah bank.
Selain berinvestasi di produk keuangan, anda juga bisa melakukan investasi langsung. Bila anda memiliki aset yang bisa diberdayakan, misalnya rumah di lokasi keramaian, dapat dipergunakan untuk membuka usaha, kios, atau warung, atau apapun sesuai kebutuhan di daerah tersebut.
Keuntungan dari investasi bisa dialokasikan kembali ke reksadana, atau instrument investasi lainnya seperti Obligasi Ritel Indonesia (ORI) atau membeli emas. Dengan demikian anda sebagai investor telah melakukan diversifikasi investasi ke pasar modal, sektor riil, dan komoditas (emas). Diversifikasi investasi penting dilakukan untuk meminimalkan risiko.
Filosofi investasi jangan menyimpan telur di dalam satu keranjang harus selalu menjadi pegangan investor. Dana investasi yang dialokasikan investor perlu dievaluasi secara berkala, misalnya setiap tiga bulan sekali.
Selain itu, investor juga harus menetapkan batasan alokasi untuk tiap jenis produk investasi, sesuai dengan profil risiko masing-masing. Panduan untuk mengetahui profil risiko bisa diperoleh di tempat investor membeli produk investasi atau berkonsultasi dengan Perencana Keuangan bersertifikat.
Ketika komposisi portofolio investasi sudah berubah karena nilai salah satu jenis produk menjadi lebih tinggi, maka investor harus melakukan penyesuaian alokasi investasi (rebalancing) agar kembali sesuai dengan profil risiko. Cara ini berguna untuk menekan risiko investasi. Dan selalu ingat pula bahwa investasi untuk jangka panjang, jangan terlalu melihat fluktuasi harga produk investasi yang dibeli. (*)

* Penulis Adalah Praktisi Perencanaan Keuangan Bersertifikat Internasional, CFP (Certified Financial Planner).
Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "Memulai Investasi Tanpa Melihat Penghasilan"

Post a Comment