Saturday, June 07, 2014

Pentingnya Solidaritas Muslim

Oleh: Ibrahim Halim, S.Pd.I
* Dosen STIE Muhammadiyah Palopo

Segala puji bagi Allah subhanahu wata’ala, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad saw, keluarga dan sahabatnya dan para pengikutnya.
Dalam Hadis shahih, disebutkan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam (saw) bersabda, “Perumpamaan kaum mukminin dalam hal kecintaan, rahmat, dan perasaan di antara mereka adalah bagai satu jasad. Kalau salah satu bagian darinya merintih kesakitan, maka seluruh bagian jasad akan ikut merasakannya dengan tidak bisa tidur dan demam”.
Dalam hadis lainnya Rasulullah saw, bersabda, “muslim yang satu dengan muslim yang lainnya seperti sebuah bangunan, saling menguatkan satu dengan yang lainnya,” sabdanya sambil menjalinkan jari-jemari beliau.
Dalam hadis yang lainnya, Rasulullah saw, juga bersabda, “barangsiapa memenuhi kebutuhan saudaranya muslim, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya”.
Hadis-hadis dan dalil-dalil lainnya dari Alqur’an dan Assunnah, menunjukkan pentingnya solidaritas sesama muslim. Hendaknya setiap muslim senantiasa berusaha memperhatikan dan peduli dengan keadaan muslim yang lainnya di manapun ia berada.
Hakekat dan inti dari solidaritas islami adalah tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, saling menjamin, saling berlemah lembut, saling menasehati dalam hal kebenaran, dan bersabar atasnya.
Sebagaimana kita ketahui bahwa manusia adalah makhluk sosial, yang mana ia memerlukan yang lainnya dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya. Setiap individu manusia diciptakan dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing, sehingga diperlukan kerjasama untuk saling melengkapi.
Allah ta’ala berfirman,
Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. (QS Al-Ma’idah: 2)
Dalam ayat tersebut, Allah memerintahkan hambaNya untuk selalu tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan serta memperingatkan dari kerjasama dalam perbuatan dosa dan pelanggaran.
Ayat ini bersifat umum, baik dalam perkara-perkara duniawi maupun akhirat. Tidak diragukan lagi hal ini, termasuk kewajiban seorang muslim yang paling penting, baik secara individu maupun kelompok. Dengan hal itulah kebaikan akan tercapai bagi kaum muslimin, agama menjadi tegak, problematika-problematika teratasi, dan barisan mereka menjadi kokoh untuk menghadapi musuh-musuh mereka. Dengan itulah tercapai kebaikan di dunia dan akhirat.
Termasuk wujud dari solidaritas islami adalah beramar ma’ruf nahi munkar, berdakwah ilallah, dan memberi petunjuk manusia pada sebab-sebab kebahagiaan di dunia dan akhirat. Termasuk di dalamnya juga, membimbing orang-orang yang terbatas pengetahuan agamanya, menolong orang-orang yang dizolimi, dan mencegah orang-orang yang zolim atas yang lainnya.
Kondisi umat Islam hari ini, menuntut kita untuk senantiasa bahu-membahu saling menolong sesuai dengan kemampuan yang kita miliki. Sebagian membantu dengan hartanya, sebagian dengan tenaganya, sebagian dengan ilmu dan pikiran yang ia miliki. Sekecil apapun kontribusi kita bagi kaum muslimin, Allah swt pasti membalasnya, Allah berfirman,
Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah Pemberi rezki yang sebaik-baiknya. (QS Saba’: 39)
Dalam ayat lain, Allah swt  juga berfirman, Dan kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasannya) di sisi Allah, sebagai balasan yang paling baik dan paling besar pahalanya. (QS Al Muzammil: 20)
Termasuk solidaritas Islami adalah menjaga persatuan di antara kaum muslimin dan melakukan perbaikan di antara kaum muslimin yang berselisih. Allah berfirman,
Orang-orang beriman itu, sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu, dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat. (QS Al Hujurat: 10)
Dia ta’ala juga berfirman, bertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu. dan ta’atlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang  yang beriman (QS al Anfal: 1)
Jelas bahwa kaum muslimin seluruhnya saudara satu dengan yang lainnya, meskipun berbeda-beda warna kulit dan bahasa mereka. Meskipun kampung dan Negara-negara mereka terpencar, Islam telah menyatukan mereka diatas keimanan dan ketaqwaan kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Allah berfirman, dan berpeganglah kamu semuanya kepada tali (agama) Allah, dan janganlah kamu bercerai berai, dan ingatlah akan ni’mat Allah kepadamu ketika kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hatimu, lalu menjadilah kamu karena ni’mat Allah, orang-orang yang bersaudara. Dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu, agar kamu mendapat petunjuk. (QS Al Imran: 103)
Untuk itu, Islam melarang hal-hal yang dapat memicu perselisihan dan perpecahan diantara kaum muslimin, seperti saling mencurigai, saling memata-matai, saling bersu’udzan, dan lainnya.
Sungguh indah wasiat dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam,  “Jangan kalian saling hasad, jangan saling melakukan najasy, jangan kalian saling membenci, jangan kalian saling membelakangi, jangan sebagian kalian membeli barang yang telah dibeli orang lain, dan jadilah kalian sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara. Seorang muslim adalah saudara muslim bagi lainnya, karenanya jangan dia menzhaliminya, jangan menghinanya, jangan berdusta kepadanya, dan jangan merendahkannya. Ketakwaan itu di sini -beliau menunjuk ke dadanya dan beliau mengucapkannya tiga kali. Cukuplah seorang muslim dikatakan jelek akhlaknya jika dia merendahkan saudaranya sesama muslim. Setiap muslim diharamkan mengganggu darah, harta, dan kehormatan muslim lainnya.”
Semoga Allah menjadikan kita dan kaum muslimin seluruhnya, sebagai orang-orang yang saling bersaudara, saling mencintai dan menyayangi, serta saling menasehati dalam kebaikan dan ketaqwaan.
Semoga Allah menjadikan kita dan kaum muslimin semuanya menjadi orang-orang yang berpegang teguh dengan KitabNya dan Sunnah nabiNya, karena hanya dengan hal itulah persatuan kaum muslimin diatas kebenaran akan tercapai. Dan akhirnya hanya kepada Allahlah kita menyerahkan seluruh urusan kita, Dialah yang Maha Mampu atas segala sesuatu.
Allah berfirman, walaupun kamu membelanjakan semua (kekayaan) yang berada di bumi, niscaya kamu tidak dapat mempersatukan hati mereka, akan tetapi Allah telah mempersatukan hati mereka. Sesungguhnya Dia Maha Gagah lagi Maha Bijaksana. (QS Al-Anfal: 63).
Semoga bermanfaat, Sholawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulallah saw serta keluarga dan sahabatnya. (*)
Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "Pentingnya Solidaritas Muslim"

Post a Comment